Sumenep, Relasipublik.com – Dugaan pemotongan dana kapitasi di Dinas kesehatan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Khususnya di Pusat Kesehatan Masyarakat Arjasa ( Puskesmas ) hingga kini menjadi sorotan publik. Senin, 3/2/2025.
Berdasarkan informasi dari narasumber yang enggan disebut namanya dan dapat dipercaya oleh media ini bahwa, pemotongan dana kapitasi di puskesmas arjasa kangean, sudah lama terjadi. Bahkan, setiap puskemas di kabupaten sumenep pemotongannya berbeda beda atau bervariasi, akan tetapi hingga kini tidak pernah transparan.
Jadi, Kalau berbicara Pemotongan jaspel yang 20 persen di Puskesmas arjasa dimulai pada jamannya kepala puskesmas arjasa yakni, H Said, dokter dayat, dan kepala puskemas yang baru saat ini yakni Dokter Dini yang diduga turut terlibat income tersebut.
Bahkan, Kata Ia, income itu diduga ada hubungannya pada jamannya eks kepala dinas kesehatan yaitu dr. Agus dan kepala dinas penggantinya saat ini.
” Intinya, Saya menginginkan pemotongan itu secara transparan, Misalnya, berapa jumlah pemotongan dibagikan ke teman -teman sukwan, berapa sisa anggarannya setelah dibagikan dan untuk apa? Tetapi, semua itu tidak pernah transparan,” Ungkapnya
Menurutnya, Pengembalian uang itu kebendahara puskesmas dan mengenai siapa yang mengelola selain bendara ia menduga pastinya ada keterlibatan kepala puskemas.
Namun, Jika nantinya memang ada ring ringan yang baru mengenai dana tersebut kemungkinan besar tidak akan sesuai dengan data yang Ia miliki.
” Saya berharap Dokter dini koperatif, dan jawab dengan jujur jika ada yang konfirmasi, akan tetapi jika tetap bungkam maka akan mengancam karirnya,”Tegasnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Arjasa, dr. Dini Martanti, M.Kes, sulit dihubungi meskipun berkali kali dikonfirmasi via whatsapp miliknya terkesan memilih bungkam.
Kasus ini masih terus berkembang, dan publik menantikan transparansi serta langkah tegas dari pihak kejaksaan tinggi jawa timur, mengusut dugaan penyimpangan dana kapitasi di Sumenep.
(Noung daeng )