Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPENDIDIKAN

Siti Fuja Dwiyani Meraih Juara 2 Siswi Berprestasi Tingkat Kabupaten Pessel.

120
×

Siti Fuja Dwiyani Meraih Juara 2 Siswi Berprestasi Tingkat Kabupaten Pessel.

Sebarkan artikel ini

RELASIPUBLIK.com Painan – Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang, Kecamatan Bayang, Siti Fuja Dwiyani, meraih juara 2 untuk kategori siswa/siswi berprestasi tingkat Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Perlombaan siswa/siswi berpretasi tersebut, langsung di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pessel yang diikuti seluruh Sekolah Menengah Pertama yang ada di daerah itu.

Kepala Sekolah SMPN 2 Bayang, Alwis mengatakan, bahwa prestasi yang diraih oleh siswinya tersebut merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi pihak sekolah. Hal itu, kata dia, tak terlepas dari kerja keras semua pihak, serta hubungan yang baik antar kepala Sekolah, para siswa/siswi dan majelis guru di Sekolah.

“Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua. Sebab, baru pertama kali sekolah kami meraih prestasi seperti ini,” ungkap Alwis, di Painan. Senin, (2/10).

Menurutnya, perlombaan siswa/siswi berprestasi yang di ikuti oleh seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP), se Kabupaten Pessel itu, diselenggarakan baru-baru ini oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel selama dua hari penuh.

“Kami berharap kedepannya Sekolah SMPN 2 Bayang, mampu menjadi yang terbaik pada tingkat Provinsi, hingga Nasional,” sebutnya.

Dijelaskannya, jumlah siswa/siswi di Sekolah itu adalah sebanyak 601, dengan jumlah lokal sebanyak 23. Dari keseluruhan lokal itu, menurutnya yang memiliki kursi dan meja hanya 21 lokal saja, sementara 2 lokal lainnya masih minim pelengkapan belajar mengajar.

“Dua lokal ini, bisa dikatakan siswa/siswi belajar tanpa kursi. Sementara pada 21 lokal lainnya, masih ada yang menggunakan kursi plastik untuk proses belajar mengajar,” jelasnya.

Ditambahkannya, saat ini keadaan mobiler disekolah itu tidak seluruhnya bisa dimanfaatkan oleh siswa/siswi dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Sehingga dengan minimnya sejumlah peralatan tersebut tersebut, akan memicu terganggunya proses belajar mengajar terhadap para siswa/siswi.

“Dari keseluruhan mobiler yang ada disekolah ini, di perkirakan hanya 10 persen saja yang layak pakai. Terkait kondisi ini, saya berharap kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait, agar memberikan solusi dan bantuan terhadap kondisi ini. Sehingga kedepannya siswa/siswi dapat belajar dengan nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung,” tutupnya seraya berharap. (Oks/RP)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *