Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHPOLITIKTERBARU

Kurangi Dampak Bencana, Pemkab Pessel Diminta Meningkatkan Koordinasi Secara Terintegrasi

23
×

Kurangi Dampak Bencana, Pemkab Pessel Diminta Meningkatkan Koordinasi Secara Terintegrasi

Sebarkan artikel ini
Foto Anggota Komisi I DPRD Pessel, Teguh Dehalsa. (dok Teguh)

PAINAN, RELASI PUBLIK--Sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi yang cukup besar dari ancaman berbagai bencana, maka kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) diminta agar terus meningkatkan kerjasama yang terintegrasi dengan berbagai lintas sektor.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Pessel, Teguh Dehalsa, kepada media ini Jumat (7/2).

“Ini perlu saya sampaikan, sebab sebagai salah satu daerah yang rawan dengan berbagai bencana, kerjasama yang terintegrasi dengan berbagai pihak itu perlu lebih lebih ditingkatkan lagi. Sebab ini dapat mengurangi resiko dari dampak bencana yang terjadi,” katanya.

Selain itu dia juga berharap kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam secara bersama-sama menghadapi berbagai dampak bencana juga harus dimiliki oleh semua elemen yang ada di masyarakat.

“Sebab bila kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam menghadapi berbagai dampak bencana itu ada, Maka dampak kerugian besar bila bencana terjadi bisa diminimalisir. Dari itu saya meminta perangkat daerah terkait agar memahaminya dengan cara melakukan koordinasi secara terintegrasi itu,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa keselamatan jiwa masyarakat dari ancaman bencana merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Dari itu kesiagaan perlu dilakukan, mengingat sebagian besar pemukiman warga di Pessel berada pada zona merah. Baik zona merah tsunami, tanah longsor, banjir, dan abrasi.

“Secara geografis, sebagian besar pemukiman penduduk di Pessel berada pada radius 0-3 kilometer dari bibir pantai. Mereka yang tinggal di kawasan ini jelas berada pada zona merah tsunami, belum lagi yang berdomisili di sepanjang bibir sungai dan lereng perbukitan yang rawan banjir dan rawan longsor. Karena berbagai ancaman itu, sehingga juga perlu disikapi dengan kewaspadaan,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi dan simulasi kampung siaga bencana juga perlu lebih dimaksimalkan lagi untuk kedepannya.

“Sebab upaya itu termasuk salah satu langkah dalam menyikapi resiko bencana, yang tentunya dengan melibatkan masyarakat dan unsur terkait lainnya yang ada di daerah,” tutup Teguh. (Yoniks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *