Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAOPINIPENDIDIKANTERBARU

BAGIAN TUBUH YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK TES NARKOBA, APA SAJA ITU?

2660
×

BAGIAN TUBUH YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK TES NARKOBA, APA SAJA ITU?

Sebarkan artikel ini
(foto ilustrasi/web.hd)

Pasti kita pernah mendengar seseorang menjalani tesurin maupun tes rambut untuk membuktikanorangtersebut bebas narkoba. Ya, jika selama ini uji narkobalebih sering menggunakan urine, faktanya ada beberapabagian tubuh lain yang juga bisa digunakan untuktesnarkoba.

Mulai dari rambut, darah, air liur, dan keringat. Takselalu sama, masing-masing jenis sampel memiliki
kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Seperti
yang saya rangkum dari situs resmi Badan NarkotikaNasional (BNN), berikut 5 bagian tubuh yangbisadigunakan untuk uji narkoba :

1. Urine

Urine merupakan salah satu sampel yangumumdigunakan untuk mendeteksi apakah seseorang memakai
narkoba atau tidak. Ada beberapa macamindikator jenisnarkoba yang bisa dideteksi melalui urine, di antaranyakokain, ganja, heroin, dan lain-lain.

Khusus untuk pemeriksaan spesimen urine yangmengandung narkoba di Balai LaboratoriumNarkobaBNN menggunakan dua tahapan pengujian, di antaranyapemeriksaan awal (skrining) dan lanjutan (konfirmasi).

Meski paling populer, uji narkoba dengan tes urinememiliki beberapa kekurangan, di antaranya sifat urineyang mudah tercampur dan ditukar, sehinggabisamenimbulkan hasil yang keliru. Penyimpanan sampel
urine juga memerlukan suhu dingin.

2. Rambut

Tes rambut biasanya digunakan untuk menentukanpenggunaan narkoba dalam jangka waktu yangrelatiflebih lama, biasanya selama sampai 90 hari. Tes rambut
bisa digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis narkobaseperti kokain, ganja, opiat, methamphetamine, phencyclidine, serta alkohol.

Tes rambut untuk mendeteksi narkoba memiliki masayang paling lama dibandingkan pengujian dengansampel lainnya. Dengan sampel rambut, pendeteksiandisarankan satu bulan setelah prediksi pemakaian, karena umumnya rambut manusia tumbuh 1 cm setiap bulan.

Pada umumnya, narkoba juga baru terdisposisi padarambut setelah 7 hari dari prediksi pemakaian. Selainmemiliki masa pendeteksian lebih lama dibandingsampel lainnya, tes rambut juga memiliki kelebihanlain. Di antaranya yakni sifat hasil ujinya lebih stabil.

Selain itu, sampel rambut juga lebih mudahdalamproses pengiriman dan penyimpanan sampel, karenatidak memerlukan suhu dingin. Dibandingkandengan
urine, sampel rambut juga Lebih sulit untuk dicampurdengan bahan kimia lain atau ditukar, sehinggameminimalkan terjadi kesalahan teknis.

3. Darah

Selain urine dan rambut, uji narkoba juga bisa dideteksi
dari darah. biasanya diambil dari pada pembuluhdarahvena di bagian lengan dengan menggunakanjarum. Dibandingkan dengan urine, konsentrasi narkobadi
dalam darah tidak terlalu banyak.

Ini karena darah juga memiliki fungsi untuk mengangkut
bahan-bahan sisa metabolisme seperti obat-obatan dan bahan kimia lain ke hati untuk diurai. Kemudian bahansisa metabolisme tersebut akan dibawa ke ginjal untuk diproses menjadi urine.

Meski demikian, tes darah untuk uji narkoba juga memiliki kelebihan. Di antaranya sampel darah tidak mudah dipalsukan. Selain itu, lewat tes darah juga bisa diperkirakan konsentrasi narkoba yang digunakan dan mengetahui jangka waktu pemakaian terakhir.

4. Air liur

Uji narkoba juga bisa dilakukan melalui saliva atauairliur. Alat yang digunakan berupa rapid tes saliva. Salivamerupakan cairan rongga mulut yang kompleks danterdiri dari campuran sekresi kelenjar ludah mayor danminor, yang terdapat pada mukosa rongga mulut.

Pemeriksaan narkoba dengan saliva biasanya dilakukanuntuk mereka yang baru mengonsumsi narkoba. Padaumumnya sampel diambil 10 menit setelah pemakaiannarkoba.

Jenis narkoba yang bisa dideteksi pun terbatas. Alat ini
hanya mendeteksi narkoba yang diisap dengan carainhalan atau merokok. Di antaranya seperti ganja, sabudan blotter paper yang ditempelkan pada lidah seperti
LSD (Lysergic acid diethylamide).

5. Keringat

Mekanisme pengujian narkoba menggunakan sampel
keringat bergantung pada pH keringat. Pada narkobayang lebih bersifat basa, ekskresi pada keringat akanmeningkat karena sifat keringat yang lebih asam.

Meski pengambilan sampel lebih mudah dan tidakperlumelukai, serta tidak mudah dipalsukan, namun tes keringat untuk pengujian narkoba masih memiliki beberapa kekurangan.

Di antaranya masih belum banyak laboratorium yang dapat melakukan tes ini. Selain itu, tes keringat juga terbatas karena tidak dapat dilakukan pada kulit yang terluka dan banyak rambut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *