Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Anak Suku Dalam Yang Terlantar di Pessel, Telah di Pulangkan ke Sarolangun Muaro Bungo

173
×

Anak Suku Dalam Yang Terlantar di Pessel, Telah di Pulangkan ke Sarolangun Muaro Bungo

Sebarkan artikel ini
23 orang anak suku  dalam yang terlantar di Pessel saat mendapat penanganan di Kantor Camat Koto XI Tarusan

PAINAN, RELASIPUBLIK – Sebanyak 23 orang suku anak dalam asal Air Hitam, Sarolangun, Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi, yang terlantar di kawasan Nagari Berung-Berung Belantai (Berlan), Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), sudah dipulangkan ke alamat masing-masing. Selasa (27/2).

Camat Koto XI Tarusan Gusdan Yuwelmi, mengatakan, melihat kondisi itu warga berinsiatif membawa suku anak dalam tersebut ke kantor camat setempat untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Menurutnya, saat itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinsos Pessel dan Muspika kecamatan.

“Mereka saat itu berjumlah sekitar 23 orang yang terdiri dari 5 kepala keluarga. Sebagian dari mereka ada yang sakit dan sudah kita bawa ke Puskesmas untuk berobat, bagi yang lapar sudah kita kasih makan karena jauh berjalan dari Muaro Bungo sampai Berlan,” terangnya kepada wartawan, Selasa (27/2).

Untuk penanganan lanjutan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Sarolangun, Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi. Hal itu diharapakan, agar keseluruhan warga suku anak dalam tersebut bisa menemui keluarganya, sesuai harapan dan keinginan mereka.

“Kita juga sudah menghubungi pihak kepolisian Sarolangun. Akhirnya sesuai kesepakatan bersama, tadi malam mereka sudah dipulangkan ke Air Hitam, Sarolangun, Kabupaten Muaro Bungo, sesuai dengan alamat yang tertera di KTP. Mungkin hari ini, mereka sudah sampai ditujuan,” jelas Camat.

Sebelumnya, Kepala Kampung Berlan, Irwando (28) mengatakan, sekitar 23 orang suku anak dalam tersebut terlantar di Pessel, sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka terdiri dari sejumlah orang dewasa dan anak-anak. Menurutnya, rombongan anak dalam ini berjalan melintasi semak belukar dari Muaro Bungo menembus kampung Berlan, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pessel, hingga akhirnya mendapat perhatian warga setempat.

“Mereka membawa anak-anak dan barang-barang perlengkapan memasak. Jadi, ketika ditanya warga, mereka (anak suku dalam) mengaku sudah 39 hari berjalan dari Muaro Bungo hingga sampai di Tarusan. Mereka mengaku hendak ketempat saudaranya di Payang, Provinsi Bengkulu,” jelas Irwando, di Painan.

Lebih jauh dijelaskan, selain membawa perlengkapan memasak, suku anak dalam tersebut juga membawa barang-barang lainnya, seperti kardus, galon dan sejumlah pakaian yang dibungkus dalam karung putih. Mereka mengaku mengungsi, dengan alasan telah diusir dari kontrakannya yang ada di Kampung Air Hitam, Sarolangun, Kabupaten Muaro Bungo.

“Dari keterangan kepala rombongannya, mereka telah diusir dari kontrakannya. Jadi, tak ada pilihan lagi, mereka terpaksa pindah untuk menemui saudara-saudaranya yang ada di Payang, Provinsi Bengkulu,” sebut Irwando, kepala kampung yang juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan ini. (Rel/Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *