Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
TERBARU

Tantangan di Era Digital, HMPH Wiraraja Gelar Sekolah Advokasi Ciptakan Negara Hukum Berkedaulatan Rakyat

932
×

Tantangan di Era Digital, HMPH Wiraraja Gelar Sekolah Advokasi Ciptakan Negara Hukum Berkedaulatan Rakyat

Sebarkan artikel ini

Sumenep, HMPH Wiraraja Gelar  Sekolah Advokasi Mengangkat Tema “tantangan gerakan mahasiswa dan etika demokrasi di era digital dalam menciptakan negara hukum yang berkedaulatan rakyat. Senin, 19/5/2025.

Kegiatan yang diadakan oleh Pengurus Hima prodi fakultas hukum(HMPH) Universitas Wiraraja (UNIJA) itu dihadiri oleh sekitar 66 peserta mahasiswa hukum universitas Wiraraja di graha sumekar universitas Wiraraja.

dalam acara ini pengurus HMPH menghadirkan 2 pemateri yakni ; Bapak Akhmad Bangun Sujiwo, S.H., M.H. (Hakim Pengadilan Negeri Sumenep) dan Jemmy Kurniawan mahasiswa aktivis Universitas Muhammadiyah Malang.

Dimas Febriansyah selaku ketua umum HMPH 2025 mengatakan bahwa sekolah advokasi adalah momentum pencerah pembuka cakrawala kesadaran berfikir kritis mahasiswa, terlebih dalam menciptakan negara hukum yang berkedaulatan rakyat.

“sekolah advokasi dengan ulasan materi seputar mahasiswa dan demokrasi dalam bingkai negara hukum bukan hanya sebagai stimulus kesadaran kritis mahasiswa dalan semua isu sosial, melainkan mahasiswa harus mampu membawa api semangat keadilan yang berpihak pada rakyat selama nafas masih berhembus”ujarnya Senin, (19/05/2025)

Dekan Fakultas hukum Dr. Zainuri, S.H., M.H. menyampaikan apresiasi mendalam dengan acara pengurus HMPH dan berharap besar untuk suksesnya semua proker yang memberikan dampak dan kebermanfaatan bagi ummat dan bangsa.

Akhmad bangun sujiwo (pemateri pertama) mengulas fungsi dan peran mahasiswa dalam keterlibatannya terhadap pengawalan isu sosial dan pembangunan. tak lupa beliau juga memaparkan beberapa tantangan mahasiswa dari segi keilmuan, solidaritas dan kecakapan dalam bidang digital yang harus dibenahi sebagai jawaban tantangan zaman.

pemateri kedua Jemmy Kurniawan seorang aktivis mahasiswa yang dikenal vokal dalam menyuarakan isu-isu sosial dan politik menyampaikan pentingnya arah gerakan mahasiswa di era digital saat ini, khususnya bagi generasi Z. Ia mempertanyakan, “Mau dibawa ke mana gerakan mahasiswa sekarang? Apakah hanya menjadi status untuk viral di media sosial, atau benar-benar ingin membawa perubahan?”

Menurut Jemmy, mahasiswa saat ini harus menjadi pelaku sejarah secara realistis, bukan hanya simbolis. Ia menyoroti betapa banyak gerakan mahasiswa yang kehilangan substansi karena terjebak dalam tren media sosial tanpa tindak lanjut yang nyata.

Lebih lanjut, dengan gaya bicara yang lugas dan penuh semangat, Jemmy menyampaikan pernyataan tegas, “Saya tidak pernah menjelekkan Anda sebagai orang yang sangat terhormat (pemangku kekuasaan), tetapi jika Anda membuat yang namanya kebijakan, di situlah saya, akan mengkritik dan membantai habis-habisan.” Kalimat ini sontak mendapat respons antusias dari peserta, menunjukkan semangat kritis yang masih menyala di kalangan mahasiswa.

Pesan Jemmy menjadi pengingat bahwa perjuangan mahasiswa bukan sekadar untuk eksistensi, tetapi untuk menghadirkan keadilan, mengawal demokrasi, dan menjadi bagian dari perubahan sistemik di Indonesia.

 

( Hasyim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *