Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Untuk Pemilih Pemula, Hidayat: Budaya Apatis Harus Dikikis

234
×

Untuk Pemilih Pemula, Hidayat: Budaya Apatis Harus Dikikis

Sebarkan artikel ini
Program Dialog Parlemen Menjawab dengan tema Pemilih Pemula Cerdas dan Berintegritas. (Foto dok/Nv)

PADANG, RELASI PUBLIK – Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada perhelatan pesta demokrasi 2024 (Pemilu-red), dibutuhkan sosialisasi strategis seperti dialog ruang publik untuk mengikis budaya apatis.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi V DPRD Sumbar Hidayat saat mewakil ketua DPRD Sumbar Supardi dalam program Parlemen Menjawab yang diselenggarakan oleh RRI Pro 1 Padang di SMK 7 Kota Padang, Selasa (19/9).

Dia mengatakan, tidak bisa dipungkiri pemilih pemula yang mayoritas kaum milenial sedikit apatis untuk menggunakan hak pilih pada proses Pemilu.

Mereka memiliki presepsi bahwa politik itu bukan sesuatu yang bersih, ” bahkan” ada juga terbangun anggapan bahwa dewan yang dipilih tidak menjalankan tugas sesuai amanat konstitusi.

“Oleh karena itu program Dialog Parlemen Menjawab dengan tema Pemilih Pemula Cerdas dan Berintegritas merupakan upaya strategis untuk memberikan pemahaman akan pentingnya proses demokrasi, sehingga budaya-budaya apatis bisa terkikis dan partisipasi pemilih lebih meningkat, “kata Hidayat

Dia mengatakan, pentingnya memilih pada Pemilu merupakan upaya untuk memperbaiki hingga mengoptimalkan pembangunan daerah, pada sektor pendidikan contohnya, DPRD dan Pemprov Sumbar tengah mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana SMK hingga menambah pendapatan guru honorer. Semua itu bisa dilaksanakan dengan upaya-upaya politik, jika semua Fraksi di dprd sepakat maka disetujukan lah kebijakan itu bersama Pemprov.

Terkait hal tersebut dia mendorong pemilih pemula untuk terus menegakan integritas dan cerdas dalam memilih sosok pemimpin. Jangan hanya karena amplop maka kita rela menggadaikan kelangsungan daerah kepada orang yang salah.

“Sejatinya, anggota dewan itu kantornya bukan di gedung di parlemen saja, namun juga tempat-tempat dimana aspirasi masyarakat itu berada, mulai dari kedai-kedai hingga rumah ibadah,” katanya.

Sementara itu Ketua Divisi Partisipasi, sosialisasi masyarakat KPU Sumbar Jons Menedi mengatakan, pada tahun 2019 partisipasi pemilih Sumbar sebesar 75,63 persen pada tahun 2024 KPU Sumbar akan berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi.

Dia juga menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemilih pemula diantaranya genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.

tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el.

Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Dalam program Parlemen Menjawab tersebut menghadirkan sejumlah pertunjukan, dari tarian-tarian tradisional Minangkabau hingga drama yang berjudul malin menjadi pemilih pemula. Tim yang memainkan mini drama tersebut merupakan pemenang dari lomba tingkat nasional. Disela-sela drama itu komisioner KPU diajak ke panggung untuk mensosialisasikan cara untuk memilih bagi pemilih pemula. (NV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *