Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMA

Wagub Nasrul Abit : Usaha Pertenakan Merupakan Langkah Cepat Menuntaskan Kemiskinan

139
×

Wagub Nasrul Abit : Usaha Pertenakan Merupakan Langkah Cepat Menuntaskan Kemiskinan

Sebarkan artikel ini

SUMBAR, RELASIPUBLIK – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menghadiri acara Singkronisasi Birahi pada Wilayah Introduksi Imunisasi Buatan (IB) dalam rangka gebyar Upsus Siwab Tingkat Provinsi Sumbar yang dipusatkan di Nagari Talang Binjai di Kecamatan Silaut, Sabtu (12/5/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dirjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian, Ir. Infini Murtuavi, MSi, Kepada Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Drh. Erinaldi, Msi, Ketua DPRD Pesisir Selatan, Asisten Pembangunan Pemkab Pessel, Camat, Walinagari.

Pada kesempatan itu Wagub Nasrul Abit mengatakan, Pencanangan Upaya Khusus Sapi Induksi Wajib Bunting (Upsus Siwab 2018) merupakan kegiatan pengembangan hasil ternak yang lebih baik, secara nasional dan khususnya di Sumatera Barat. Peternakan merupakan kegiatan yang cepat dalam mengentaskan kemiskinan di daerah yang minus pertanian.

Dengan usaha perternakan masyarakat dapat cepat mendapat uang dengan menjual ternaknya. Dan usaha perternakan yang berintegrasi dengan kebun sawit telah memberikan keuntungan yang cukup besar di daerah Silaut ini. Ternak sapi lebih terlihat gemuk gemuk dan bermutu, tutur Wagub .

Kemajuan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga diharapkan tidak ada lagi anak-anak kita yang tidak sekolah lagi.

Kita memberi apresiasi kabupaten Pessel menjadi target introduksi IB terbanyak 2.500 ekor sapi dari 10.000 ekor sapi induksi IB di Sumatera Barat, ungkap Nasrul Abit.

Direktur PPHP Kementrian Pertanian Infiani Murtiavi dalam kesempatan itu menyampaikan, Sumbar merupakan daerah IB salah satu dari 7 daerah induksi, dimana perkembangan sapi Bali cukup baik di daerah ini.

Saat ini kebutuhan daging sapi secara nasional adalah 662.000 ton daging sapi pertahun dan terus meningkat seiring dengan penambahan penduduk. Dan kondisi saat ini baru 70 % dihasilkan dari dalam negeri, untuk mencukupkan kebutuhan kita import keluar negeri 30 %.

Untuk meningkatkan kebutuhan tersebut, Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting, yang lebih dikenal dengan Upsus Siwab merupakan kegiatan yang terintegrasi, menggunakan pendekatan peran aktif masyarakat dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya peternakan untuk mencapai kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor Sapi/Kerbau pada tahun 2018.

Untuk mengawal perkembangan kinerja Upsus Siwab telah diterbitkan landasan pelaksanaan kegiatan berupa peraturan dan keputusan Menteri Pertanian, yang masing- masing mengatur percepatan peningkatan populasi ternak ruminansia besar, kelompok kerja upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting; kesekretariatan kelompok kerja Upsus Siwab; dan tim supervisi upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting, organisasi pelaksana, dan kesekretariatan pokja Upsus Siwab.

Untuk memantau perkembangan capaian kinerja Program Upsus Siwab secara cepat dan real time harian (yang mencakup jumlah sapi yang di IB, sapi bunting, dan sapi yang melahirkan) digunakan instrumen yang dikembangkan dari modul iSIKHNAS yang diintegrasikan dengan Sistem Monitoring dan Pelaporan SMS Kementerian Pertanian.

Sedangkan pemantauan kinerja kegiatan teknis secara bulanan yang mencakup aspek pakan, penanganan gangguan reproduksi, semen, SDM, sarana dan prasarana IB, serta pengendalian pemotongan Sapi/Kerbau betina produktif digunakan mekanisme yang melibatkan penanggung jawab dan petugas pelaporan Upsus Siwab di Kabupaten/Kota dan Provinsi, ujar Fini

Direktur PPHP Kementan RI juga menyampaikan, kita mengapresiasi kerjasama dukungan Bank Nagari yang ikut serta mendukung pengembangan produktifitas ternak di Sumatera Barat. Ini mungkin bisa menjadi percontohan dalam mendorong pertenak dalam mengembangkan usahanya.

Dukungan bank nagari dalam memajukan peternakan di Sumatera Barat, telah mampu pula meningkatkan produktifitas ternak di Indonesia. Dimana saat ini 2 daerah yang menjadi prioritas pengembangan ternak di Indonesia adalah Sumatera Barat dan Jawa Tengah.

Saking serius Kementerian Pertanian bidang peternakan di Sumbar memiliki dua UPTD, Balai Veteriner Bukittinggi dan UPTD Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijau Pakan Ternak (BPTUHPT)Padang Mengatas Payakumbuh. Kita senang saat ini populasi tenak sapi Sumatera Barat mencapai 500.000 ekor sapi, tentu ini menjadi inspirasi bagi kita mengembangan usaha peternakan lebih baik di Sumbar, ungkapnya (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *