Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMASENI & BUDAYA

Wagub Nasrul Abit : Event Alek Potang Balimau Perlu Dikembangkan

160
×

Wagub Nasrul Abit : Event Alek Potang Balimau Perlu Dikembangkan

Sebarkan artikel ini

SUMBAR, RELASIPUBLIK – Wakil Gubernur Nasrul Abit menghadiri acara Alek Potang Balimau Nagari Pangkalan, Rumah dari H. Husin, orang tua dari dr. Budi Wahyu salah seorang panitia Potang Balimau Pangkalan, Rabu sore (16/5/2018).

“Kegiatan Alek Potang Balimau perlu disempurnakan dengan acara alek yang dikemas secara lebih memasyarakat dan menjadikan alek potang balimau menjadi alek anak nagari yang lebih memperlihatkan dinamika budayanya apakah, lewat pantun dan syair atau lewat gerak tarian anak muda yang memakalnai masyarakat dan perantau”, ungkap Wagub Nasrul Abit diakhir acara itu .

Kita perlu mengagas kegiatan ini lebih energik agar event lebih menarik dan cerita menjadi tontonan yang menarik disaksikan masyarakat dengan perlombaan antar nagari, ajaknya .

Mungkin dalam bentuk lomba berbalas pantun antar anak muda nagari pangkalan dan perantau. Lomba dayung sapan dengan gaya dan ala pakaian yang heboh, dengan kategori juara terceoat, terbudaya dan terheboh.
Lomba berbalas pantun ini juga membedakan lokasi mandi dengan antara pemuda dan pemudi tetap betpakaian islami. Jadi lokasi yang berlawan ini diatas kapal masing -masing jorong yang dilombakan ini dengan sound sistem yang bagus akan menjadi menarik ditonton dan disaksikan oleh semua orang.

Alek Potang Balimau juga diharapkan masyarakat menyuguhkan makanan kuliner yang khas nagari pangkalan yang enak, nasi minyak, cangkuak rebung, makanan lain-lain sebagai sesuatu hidangan untuk setiap tamu yang hadir, ujar Wagub Nasrul Abit spontan.

Wagub Nasrul Abit juga menyatakan, silahkan dirembukan dahulu dinagari dan jorong kemudian apakah perlu juga diseminarkan sambil sosialisasi itu terserah mana baiknya. Aleg Potang Balimau mesti lebih menarik, agamis dan memiliki budaya sosial yang tinggi.
Dan jelas tujuan dari kreasi baru alek potang balimau yang digagas tidak mengurangi arti dan makna alek potang balimau sejatinya. Perubahan ini hanya untuk menambah daya tarik tersendiri, apakah juga dimulai proses adat masyarakat jorong membuat perahu atau ada prosesi adat melepas anak muda merantau sebagai budaya silaturrahmi pada alek potang balimau ini, ungkap Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *