Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Nelayan Sumedang Butuh Pelabuhan Mini

222
×

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Nelayan Sumedang Butuh Pelabuhan Mini

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrasi

PAINAN, RELASIPUBLIK – Masyarakat nelayan tradisional Sumedang, Kenagarian Nyiur Melambai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), saat ini membutuhkan tempat tambatan perahu (pelabuhan mini-red) di perairan laut sekitar. Sebab, jika tak ada pelabuhan tersebut, maka sejumlah awak nelayan sangat kesulitan untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Ketua Kelompok Nelayan Beringin Sakti, Zainal Abidin, kepada relasipublik.com menyebutkan, ia selaku awak nelayan Sumedang, sangat berharap kepada Pemkab Pessel melalui dinas terkait lainnya, agar dapat  membangun sebuah pelabuhan mini di daerah itu. Hal itu bertujuan, agar ratusan nelayan yang menggantungkan ekonomi dilaut, mampu mendapat kenyamanan dan ketenangan saat mencari rezeki.

“Apalagi sudah masuk musim hujan dan badai, jadi cuaca jelas tak bersahabat dengan kami para nelayan tradisional.  Kami selalu mengeluhkan kondisi ini, khususnya pada saat pendaratan dikarenakan gelombang pasang tiba-tiba saja naik tak kenal waktu,” ungkapnya, Kamis (22/2).

Lebih jauh dijelaskan, sejak berdirinya kelompok nelayan Beringin Sakti pada tahun 2009, kemudian dijadikan koperasi dan berbadan hukum pada 27 November 2014, dengan nomor : 16/BH/DKUP/.3/III/2016 dibawah binaan penyuluh perikanan Kementerian kelautan dan perikanan. Sampai saat ini, mereka belum memilki pelabuhan mini untuk tambatan perahu.

“Saat ini, kami sudah memiliki anggota kelompok sekitar 25 orang. Namun, kondisi buruknya adalah lintasan keluar masuk dan pendaratan nelayan tradisional melalui celah-celah ombak sangat susah dan menyulitkan kami para nelayan,” ungkapnya.

Menurutnya, dari pengakuan sejumlah nelayan yang menggunakan perahu mesin tempel robin, sering karam dihantam ombak dan badai, pada saat pasang tiba-tiba naik.

“Nelayan kami sering mengeluhkan hal itu kepada saya. Sebab, ketika musim cuaca buruk pasti bahaya menanti ditengah laut. Jadi, dari pada terjadi hal yang tak diinginkan, maka saya sarankan sebaiknya tak usah melaut,” sebutnya.

Hal senada dikatakan Ujang (48), selaku nelayan tradisonal setempat, ia sangat berharap kepada Pemkab Pessel khususnya Bupati Hendrajoni dan anggota DPRD Dapil setempat, dapat memperhatikan nasib nelayan Sumedang yang menggantungkan hidupnya ditengah laut.

“Sebab, kami tahu dibawah pimpinan Bupati Hendrajoni-Rusma Yul Anwar Pessel terus berbenah, mereka sangat memperhatikan bidang kelautan dan pertanian. Hampir merata sejak 2 tahun ini, ada pembangunan di masing-masing kecamatan. Jadi, saya mewakili masyarakat nelayan sangat berharap agar dibuatkan semacam pelabuhan mini di perairan laut Sumedang,” ungkapnya penuh harap.

Dihubungi terpisah, Irjal anggota DPRD Pessel fraksi Demokrat Dapil setempat, mengatakan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat nelayan Sumedang tersebut. Namun, terkait anggaran pihaknya akan membahas terlebih dahulu pada tingkat kabupaten.

“Insya Allah, saya akan menindaklanjuti keinginan masyarakat nelayan Sumedang ini. Sebab, ini adalah kampung halaman saya juga, namun harus dilakukan monitoring dulu kelapangan berapa nanti biaya yang diperlukan untuk pembangunan pelabuhan mini tersebut,” tutupnya. (Rel/Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *