AROSUKA, RELASIPUBLIK – Hari ini tidak ada lagi ODP, namun untuk pasien Positif ada penambahan sebanyak 1 orang dari kegiatan Pool Tes wilayah kerja Kecamatan X Koto Singkarak sehingga secara keseluruhan berjumlah sebanyak 12 orang. Selanjutnya Tes Swab sudah dilakukan sebanyak 2.113 (dua ribu seratus tiga belas) orang.
Pernyataan ini dibenarkan dan disampaikan oleh jurubicara Gugus tugas Covid-19 Kab.Solok Syofiar Syam,S.Sos,M.Si, melalui releasenya, “Sekarang Total warga Kabupaten Solok yang POSITIF COVID-19 sebanyak 12 (dua belas) orang, yang terdiri dari ISOLASI MANDIRI sebanyak 1 (satu) orang, DIRAWAT sebanyak 2 (dua) orang, MENINGGAL sebanyak 3 (tiga) orang, SEMBUH sebanyak 6 (enam) orang”.
Adapun penambahan pasien Positif ini berasal dari Kecamatan X Koto Singkarak.
Laki-laki, Umur 50 thn (pegawai Balitbu aripan), alamat Nagari Sumani. Merupakan sampel dari Program Pool Test Kab. Solok. Yang bersangkutan sering bepergian ke luar daerah dan untuk sementara dilakukan ISOLASI MANDIRI.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kab. Solok, telah melakukan Rapid Tes kepada 71orang, Swab Tes 2.113 orang.
Program kegiatan POOL TEST sesuai dengan jadwal pelaksanaan yakni dari tgl 6 s/d 15 Juli 2020 di seluruh Nagari Kabupaten Solok, telah selesai pelaksanaannya dengan rincian hasil Pelaksanaan Kegiatan total sebanyak 1.684 Sampel. Hasil Sampel Pool Test yang telah masuk Ke Labor FK Unand Padang, Total sebanyak 1.684 Sample. Pemeriksaan Sampel Pool Test yang telah keluar Total sebanyak 1.684 Sample. Dari jumlah di atas pada hari Jumat, 17 Juli 2020, sebanyak 5 dengan hasil Inkonklusif dan sebanyak 5 dg hasil Invalid. Dilakukan pemeriksaan ulang dan pada hari Sabtu, 18 Juli 2020, diterima hasilnya sebanyak 1 (satu) orang Positif.
Dengan demikian pelaksanaan Program POOL TEST di Kabupaten Solok telah selesai dimana dari 1.684 Sample didapatkan 1 (satu) sample POSITIF COVID-19.
Selanjutnya pada tanggal 13 Juli 2020, Kementerian Kesehatan secara resmi mengganti istilah ODP, PDP, OTG dan kasus konfirmasi menjadi kasus suspect, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
Perubahan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19,
Pemakaian istilah baru tersebut secara resmi dalam PENCATATAN dan PELAPORAN adalah setelah pelaksanaan Sosialisasi oleh Kemenkes RI tanggal 15 s/d 21 Juli 2020 kepada seluruh Dinas Kesehatan Propinsi se-Indonesia.*(Ali)
