Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPOLITIKTERBARU

H.Gusmal, Dt.Rajo Lelo Dipercayai Ninik Mamak Pimpin Sumatera Barat

351
×

H.Gusmal, Dt.Rajo Lelo Dipercayai Ninik Mamak Pimpin Sumatera Barat

Sebarkan artikel ini

SOLOK, RELASIPUBLIK – Dalam acara silaturahim, Sabtu (18/07/2020) di Posko Penangulangan Bencana Jorong Koto Panjang, Nagari Limo Koto, Kec Koto Tujuh Kab. Sijunjung. “Terkait dengan pembahasan dan pertemuan kita pada hari ini, dan kita sudah kita mendengar semua pendapat dari semua ketua LKAAM yang hadir, maka perlu kita simpulkan bahwa, kita sepakat mengusulkan H.Gusmal Dt. Rajo Lelo, SE.MM menjadi calon Gubernur Sumbar,” ungkap Sayuti Dt. Rajo Pangulu Ketua LKAAM Propinsi Sumbar,

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar bersama LKAAM Solok Raya dan LKAAM Sijunjung Raya sepakat, bulatkan dukungan untuk bupati Solok Gusmal menjadi calon gubernur Sumatera Barat. Setelah mendengar pendapat yang disampaikan oleh
Ketua LKAAM Kota Solok H. M. Rusli. KH. Sulaiman, Ketua LKAAM sijunjung Epi Darisman Dt. Paduko Alam, Ketua LKAAM Sawahlunto Ir.Dahler Djamaris Dt. Panghulu Sati, Ketua LKAAM Dharmasraya Abdul Haris Tuanku Sati, Ketua LKAAM Solok Selatan dan Bundo kanduang Sijunjung Yasnidar Wahab.

“Kalau bapak Gusmal kito jadikan pemimpin semakin matang beliau. Sebab Gusmal sudah sama dengan ombak, kadang-kadang naik kadang-kadang turun. Kadang-kadang beliau menerima sengsara. Akan tetapi Gusmal dipercaya rakyat. Selain itu Gusmal peduli kepada lembaga dan berbuat untuk rakyat. Selagi ado dari kito, untuak apo dicari urang lain,” kata salah seorang Ninik mamak.

Dalam kata sambutan Bupati Solok H. GUSMAL, Dt. Rajo Lelo sekaligus sebagai Narasumber menyampaikan materi mengenai fungsi Tungku Tigo Sajarangan di Sumatera barat. “Tungku Tigo Sajarangan merupakan sebuah bentuk kepemimpinan yang ada di Minangkabau”.kata Gusmal.

“Tungku Tigo Sajarangan terdiri dari penghulu, alim ulama dan juga cadiak pandai. Ketiga tokoh ini punya peranan yang berbeda tapi memiliki tujuan yang sama dalam membangun nagari agar sesuai dengan filosofi adat yang ada di Minangkabau yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah,” jelas beliau.

“Selain juga, Tungku Tigo Sajarangan merupakan istilah kepemimpinan di Minangkabau, yang dibutuhkan untuk mengatur pemerintahan dan norma yang ada di masyarakat. Masing-masing memiliki peranan berbeda yang berguna mengatur dan membangun kehidupan warga Minangkabau,” sambung Gusmal, Dt.Rj.Lelo.

“Kalau ada yang di kita, mengapa harus orang lain yang kita calonkan, Gabak dihulu bak cando ka hujan, cewang di langik bak cando kapaneh,” tutur salah seorang Ninik Mamak.*(Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *