Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMANASIONALPERISTIWASENI & BUDAYATERBARU

Sumbar Sudah Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional, Dengan Oleh-oleh Rendang Nya

473
×

Sumbar Sudah Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional, Dengan Oleh-oleh Rendang Nya

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK– Persiapan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional di Sumatera Barat terus dikebut dengan tetap merujuk protokol kesehatan.

Tak hanya perhelatan tilawatil quran saja, untuk memberi kesan kepada peserta dan tamu MTQ dari seluruh Indonesia Pemprov Sumatera Barat tengah menyiapkan buah tangan yakni Rendang kuliner terlezat nomor satu di dunia.

Rendang, selain kezatnya mendunia juga merupakan makanan khas Minangkabau, Pemprov sebagai tuan rumah MTQ Nasional tahun 2020Bahkan dicap sebagai makanan terenak di dunia menyiapkannya menjadi buah tangan.

Jumlah yang disediakan pun tak sedikit, ada 5.000 paket makanan khas Minangkabau ini yang nantinya akan diberikan kepada setiap peserta beserta ofisial nantinya.

Untuk mewujudkan ini Pemprov Sumatera Barat melalui Biro Umum Setdaprov Sumbar telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk pengadaan rendang ini.

Kepala Biro Umum Setdaprov Sumbar, Rosail Akhyari, kepada media, Jumat (30/10) malam mengatakan, rendang ini nantinya untuk cinderamata bagi peserta MTQ Nasional kali ini. Pemilihan rendang, katanya, karena ini memang khas Minangkabau yang telah dikenal luas.

“Iya, benar. Anggarannya sekitar Rp1,5 miliar atau sekitar lebih kurang 5.000 paket. Nanti akan diberikan kepada peserta,” ujarnya.

Terkait dengan pihak yang nantinya akan mengelola rendang ini, ia mengaku belum menerima informasi dari Pokja.

“Kalau itu belum. Masih di Pokja, kita belum dapat informasi,” ujarnya.

Dikutip dari laman LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektonik) terkait MTQ, terlihat pemerintah menyiapkan budget lebih dari Rp1,5 miliar lebih. Dari prose situ, sejumlah peminat sudah mengajukan permohonan yang jumlahnya mencapai puluhan.

Namun, dari jumlah sebanyak itu, hanya enam perusahaan yang lolos. Penawaran harga yang mereka ajukan, jumlahnya sekitar 20 persen di bawah HPS (Harga Penawaran Standar). HPS ini dibuat diperkirakan untuk menjaga standar sajian dan masyarakat yang siap diterima pasar. (*own)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *