Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Skema UMKM Dalam Menghadapi Kebijakan New Normal

193
×

Skema UMKM Dalam Menghadapi Kebijakan New Normal

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat telah mempersiapkan skema untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menghadapi kebijakan New Normal dalam situasi pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri, mengatakan, skema yang dipersiapkan itu yakni mendorong masyarakat dan UMKM untuk mulai beralih ke sistem perdagangan secara online. Di Sumatera Barat platform situs belanja online yang digandeng oleh Dinas Koperasi dan UKM ialah bajojo, yang merupakan aplikasi karya masyarakat Sumatera Barat.

Ia menyebutkan dalam situasi New Normal bukan berarti masyarakat bisa bebas melakukan aktivitas, tapi pada intinya tetap melakukan ketentuan protokol kesehatan juga. Dari sisi ini, pihaknya melihat saatnya masyarakat dan pelaku UMKM menerapkan perdagangan dengan sistem online.

“Saya telah menentukan caranya agar seluruh jenis UMKM ini masuk dalam transaksi berbelanja dengan bajojo itu. Selama ini hanya pelaku UMKM yang sifatnya makanan dan pakaian saja yang bisa dibeli lewat online. Sekarang kita berencana akan menggandeng pedagang sayur atau pedagang sembako lainnya juga,” katanya, ketika dihubungi, Selasa (26/5/2020).

Banner Lomba Vlog
Zirma menyatakan, untuk mengembangkan UMKM agar ikut jadi seller dalam bajojo itu, tengah disiapkan rencana membangun mitra dengan pedagang sayur di berbagai pasar di Sumatera Barat. Sebab, rencana dalam menghadapi New Normal ini, tidak hanya UMKM di Kota Padang saja, tapi berlaku bagi seluruh daerah di Sumatera Barat.

Ia menjelaskan mitra bajojo yang dimaksud ialah pedagang yang bersedia mengikuti cara bertransaksi secara online, serta harus memastikan sayur-sayuran yang dijualnya itu segar dan masih layak untuk dikonsumi. Sementara untuk pengiriman barang atau kurir, bajojo akan bekerja sama dengan sejumlah ojek online.

Soal harga, Zirma menegaskan, tentunya harga-harga yang ditawarkan oleh pelaku UMKM sangat terjangkau, ketimbang harus datang ke pasar, dimana bisa saja dikenai biaya bensin dan parkir kendaraan. Namun di bajojo tidaklah demikian, hanya perlu dipesan di rumah, dan biaya kurirnya tidaklah terlalu mahal.

“Untuk ojek online ataupun kurir, saya melihat seluruh daerah yang nantinya UMKM yang ada di bajojo, pemerintah di daerah harus menyediakan ojek online. Agar pesanan bisa diantar dengan waktu hitungan menit saja. Soal ini pun, tengah dikaji dan tengah diusulkan ke Gubernur Sumatera Barat,” ujarnya.

Dikatakannya, dengan demikian, masyarakat tidak perlu beramai-ramai untuk pergi ke pasar, dimana dalam situasi Covid-19 ini, bisa saja lokasi pasar menjadi tempat yang berisiko terjadi penularan Covid-19. Hal itu juga yang menjadi landasan bagi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, agar perekonomian UMKM tetap membaik dalam kondisi New Normal nanti.

“Jadi saya tegaskan lagi, ini baru sebuah rencana dan skema yang kita persiapkan dan kita usulkan ke gubernur. Bagaimana jawaban dan penjelasannya, kita tunggu,” ungkapnya.(UMKM/hms-sb/nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *