Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Potensi Hujan Tinggi di Pessel, Masyarakat Diminta Waspada

144
×

Potensi Hujan Tinggi di Pessel, Masyarakat Diminta Waspada

Sebarkan artikel ini
Bupati Hendrajoni bersama petugas BPBD Pessel saat meninjau Abrasi Pantai yang terjadi di Muara Kandis Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, beberapa waktu lalu

 

PAINAN, RELASIPUBLIK – Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), tercatat sebagai daerah yang rawan terhadap berbagai bencana alam, termasuk banjir dan longsor. Dari itu, kewaspadaan masyarakat sangat perlu diharapkan agar dampak korban bencana bisa diminimalisir apabila bencana tersebut terjadi.

Terkait kondisi tersebut, Bupati Hendrajoni menghimbau kepada masyarakat Pessel agar selalu meningkatkan waspada terhadap hal yang mungkin bisa terjadi kapan saja.

“Himbauan ini juga kita sampaikan kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, untuk selalu memberikan informasi yang akurat pada setiap kondisi yang terjadi. Sebab, kondisi cuaca yang tak menentu harus disikapi dengan sigap dan tanggap,” sebut Bupati di Painan. Rabu (24/1).

Menurut Bupati, tingginya curah hujan akhir-akhir ini, sangat berpotensi terjadinya bencana banjir dan longsor. Sebab, Pessel termasuk salah satu daerah yang memiliki banyak sungai yang berhulu di kawasan hutan lindung Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), dan berada disepanjang gugusan Bukit Barisan (BB). Selain itu, daerah itu juga berada disepanjang garis pantai mencapai 2.462 kilometer, mulai dari daerah Siguntur batas Kota Padang hingga Kecamatan Silaut batas wilayah Provinsi Bengkulu.

“Jadi, pada garis pantai sepanjang 2.462 kilometer itu, terdapat pula banyak hulu sungai yang berliku-liku. Sehingga bila terjadi hujan dihulu, maka secara kebetulan luapan air akan bertambah dan menyebabkan banjir,” sebut Bupati.

Dikatakannya, potensi tersebut sudah mulai terlihat sejak beberapa hari terakhir dengan intesitas hujan yang turun cukup tinggi disertai badai. Dari itu, ia berharap kepada semua pihak terkait, terutama petugas BPBD harus selalu siaga dan cepat tanggap mengurai persoalan yang mungkin terjadi.

“Selain itu, kepada para camat dan wali nagari juga diminta untuk memberikan laporan secara tertulis maupun lisan kepada Pemkab melalui BPBD bila terjadi bencana. Hal ini kita harapkan agar penanganan bencana dapat diminimalisir apabila terjadi,” harapnya. (Rel/Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *