Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Pemkab Pessel Pastikan Kasus Susfect Difteri Belum Mewabah di Pessel

149
×

Pemkab Pessel Pastikan Kasus Susfect Difteri Belum Mewabah di Pessel

Sebarkan artikel ini
Bupati Pessel Hendrajoni saat menyerahkan penghargaan pada momen Hari Kesehatan Nasional kepada Kepala Dinas Kesehatan Syahrizal Antoni beberapa waktu lalu, di Painan. (dok)

Relasipublik.com PAINAN – Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, memastikan daerah itu hingga saat ini belum terdampak wabah susfect diffteri.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni, sebagai langkah awal untuk pencegahan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Puskesmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait wabah difteri tersebut.

“Hingga kini belum ada kasus difteri di Pessel. Namun, untuk pencegahan awal, pihak kita sudah mengintruksikan seluruh jajaran Puskesmas agar meningkatkan swiping dan imunisasi pada masing-masing Posyandu, sebab itu adalah pekerjaan rutin setiap bulan,” sebutnya di Painan. Selasa (12/12).

Lebih lanjut kata dia, kasus difteri merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan ditularkan dari orang ke orang.

“Penularan itu biasanya melalui cairan pernapasan seperti saat batuk atau bersin. Wabah ini biasanya menyerang anak- anak usia di bawah lima tahun,” jelasnya.

Menurutnya, gejala awalnya adalah demam yang tidak begitu tinggi (38ÂșC). Namun, menyebabkan munculnya pseudomembran atau selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan dan mudah berdarah jika dikeluarkan. Kemudian, sakit waktu menelan yang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengkakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Selain itu, juga disertai sesak napas dan suara mengorok.

“Secara nasional dari data Kementerian Kesehatan telah tercatat sebanyak 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi yang terdampak difteri. Sementara untuk Sumbar terdapat pada dua kabupaten, yakni Pasaman Barat dan Solok Selatan. Alhamdulillah Pessel belum terdampak,” terangnya lagi.

Diketahui sebelumnya, penderita difteri di Pasaman Barat meninggal dunia pada September 2017 dan Solok Selatan, selamat setelah mendapatkan perawatan secara intensif.

Terkait hal itu, pihaknya menghimbau agar seluruh masyarakat Pesisir Selatan lebih menjaga daya tahan tubuh dengan cara hidup bersih dan mengatur pola makanan yang sehat.

“Kemudian hal yang tak kalah penting adalah masyarakat harus mampu menciptakan lingkungan sekitar agar tetap bersih,” tutupnya. (h/RP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *