Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHSENI & BUDAYATERBARU

Pameran Senjata Tradisional di Museum Adityawarman Padang

435
×

Pameran Senjata Tradisional di Museum Adityawarman Padang

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama rombongan menyaksikan secara langsung pelaksanaan pamaran senjata tradisional yang terlaksanakan di Museum Adityawarman Padang, Selasa ( 28/08/2018) .

Dipengujung acara tersebut Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, dengan adanya pameran senjata tradisional yang dilaksanakan di museum Adityawarman, Padang, diharapkan memberi dampak positif kepada generasi muda terutama para pelajar untuk lebih mengenal sejarah.

“Senjata tradisional yang dipamerkan disini sudah lebih berumur 100 tahun, dan dipergunakan oleh orang dahulu untuk melawan penjajah, berburu atau kegiatan sehari hari lainnya” sebutnya.

Menurut Gubernur peninggalan sejarah merupakan suatu yang dapat berarti bagi kehidupan pada masyarakat.

“Benda sejarah termasuk juga senjata tradisional yang berfungsi sebagai alat pembelajaran agar manusia tidak lupa pada akar masa lalunya” jelasnya.

Dengan kesempatan ini, dia berharap kepada para pelajar yang ada di Sumbar untuk dapat mengunjungi pameran ini, karena banyak nilai positif yang didapat dari pameran ini.

“Panitia akan memberikan tiket masuk gratis untuk 70 sekolah selama satu minggu dan untuk sekolah yang mendapatkan undangan, maksimal satu sekolah dapat mengirimkan 40 siswa untuk melihat pameran ini” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Prov. Sumbar Gemala Ranti menjelaskan bahwa jumlah senjata yang dipamerkan sebanyak 72 senjata yang berasal dari 8 provinsi yang ada Sumatera.

“NAD, Riau, Sumbar, Jambi, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Sumut, dari keseluruhan senjata tersebut terdapat kemiripan yang mungkin disebabkan karena masih serumpun Melayu” jelasnya.

Menurut Gemala senjata tradisional yang sudah berumur ratusan tahun lebih ini perawatan harus maksimal sehingga nantinya bisa tetap ada.

Pameran ini akan dilangsungkan selama 6 bulan ke depan hingga 28 Februari 2019. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *