Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHPERISTIWATERBARU

Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsau I Dalam Penanggulangan Bencana Gempa Dan Tsunami Di Kota Padang 

202
×

Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsau I Dalam Penanggulangan Bencana Gempa Dan Tsunami Di Kota Padang 

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK — Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsau I Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Gempa DanTsunami di Kota Padang dengan sandi “Kampita Sandi 19” sudah kita laksanakan dengan baik, itu pun berkat partisipasi dari semua pihak. Latihan ini kita laksanakan kenapa di Kota Padang, karena Kota Padang, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kota Padang secara geografis merupakan daerah yang cukup spesifik rawan gempa, oleh sebab itu kita laksanakan disini, ujar Pangkoopsau I,
Jumat, (21/6/19).kemeren

Selain daripada itu mengacu undang-undang TNI No 24 Tahun 2007 tentang bencana alam, Perpres NO 8 Tahun 2008 serta PP NO 21 Tahun 2008 tentang penanggulangan bencana adalah operasi militer selain perang. Dalam hal ini Koopsau I bertekad akan melakukan panunggalangan bencana di setiap wilayah Indonesia.

Pangkoopsau I Marsma TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., yang di dampingi Komandan Lanud Sutan Sjahrir Kolonel Pnb Purwanto Adi Nugroho dalam wawancara singkatnya dengan awak medi Kota Padang bertempat di apron Lanud Sutan Sjahrin, ia menjelaskan, latihan simulasi ini kita laksanakan dua, hari pertama tanggal 20 Juni 2019 kita gelar pasukan siap-siapa saja yang terlibat berserta dengan perlengkapannya, pada hari kedua atau hari puncaknya hari ini tgl 21 Juni 2019, latihan simulasi ini kita menggunakan dukungan udara yang dimiliki oleh Koopsau I diantaranya Hercules C-130 Skadron 31, Pesawat CN 295 Skadron 2, serta Hely NAS-332 Super Puma Skadron 6, satuan pendukungnya ada dari Yonkes Mabesau, Kesehatan Koopsau I dan Denmatra I Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma, Tim pendukung dari Lanud Sutan Sjahrir serta Tim pendukung dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan unsur TNI-Polri lainnya, ungkap Pangkoopsau I.

Nah, dari sekian pesawat dan satuan pendukung lainnya itu mereka bertugas selain evakuasi, mereka sudah terlatih dan sudah punya pengalamn dalam penanganan evakuasi penanggulangan bencana, seperti yang telah kita lakukan lewat udara yang menggunakan Pesawat Hercules C 130 berupa CDS ( Cargo Droping System ) mendrop atau menjatuhkan barang logistik yg dikemas untuk bantuan korban bencana lewat udara dengan menggunakan parasut dengan berat 500 kg, seperti obat obatan, makanan yg dilaksanakan didaerah tidak bisa dijangkau lewat darat dengan menggunakan pesawat Hercules dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran dengan tujuan logistik biar tidak rusak.

Selain itu jelas Pangkoopsau I, Hely Super Puma bertugas sebagai Helly box yaitu bantuan yg didrop atau dijatuhkan dari udara yang dikemas dengan satu kotak agar tidak rusak isinya berupa obat-obatan dan makanan untuk korban bencana yg tidak dapat dijangkau lewat darat dan kemungkinan juga selain memakai Helikopter jika mungkinkan kita juga menurunkan pesawat CN 295 dengan tujuan yang sama seperti halnya Pesawat Hercules atau Helikopter, jelasnya.

Tambahnya, sebagai simulasi logistik CDS dan Helly Box atau droping bantuan logistik melalui udara berbentuk box yang sudah didesain khusus untuk droping kapasitas 10 kg, diloading dari Lanud Sutan Sjahrir, kenapa di Lanud Sutan Sjahrir karena berdasarkan fasilitas Lanud Sutan Sjahrir mempunyai run way yang cukup dan efisien waktunya juga pada saat menuju pantai Padang pada waktu pengamatan lewat udara dengan pesawat CN 295 milik TNI AU dalam hal Koopsau I, ungkapnya.

Dalam sekanario latihan ini, lokasi evakuasi korban ada tiga titik diantarany, SMA I Padang, Lantamal II, serta kantor PPLP Padang, pada sorte pertama di Lanud Sutan Sjahrir disimulasikan CDS menjatuhkan atau mendrop barang 20 ea, sorte kedua Helly Box di Lanud Sutan Sjahrir mendrop logistik dan obat-obatan, dilanjutkan dengan dua evakuasi korban menggunakan Helikopter Super Puma denga cara Hois dari atas gedung SMA I, evakuasi korban dilakukan di lapangan PPLP menuju Lanud Sutan Sjahrir untuk penanganan medis, selanjutnya Helikopter dari Lanud Sutan Sjahrir menuju Lantamal II untuk evakuasi korban . (Rel/dewi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *