Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Hanyut Diterjang Bandang, Warga Solsel Jadikan Pipa PDAM Untuk Jembatan Penyeberangan

450
×

Hanyut Diterjang Bandang, Warga Solsel Jadikan Pipa PDAM Untuk Jembatan Penyeberangan

Sebarkan artikel ini

SOLOK SELATAN, RELASIPUBLIK –
Pasca banjir, warga manfaatkan pipa air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menyeberangi sungai batang Bangko Ketek di Jorong Batu Bajarang, Kenagarian Luak Kapau Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo. Hal ini terpaksa dilakukan warga karena jembatan darurat yang saban hari dilewati telah hanyut sejak Minggu, (24/11) lalu .

Warga menyeberangi sungai dengan cara meniti di atas pipa, sedangkan tangan berpegangan pada tali besi pengantung pipa. Bahkan untuk memperkuat pegangan warga mengikatkan bambu pada besi pengantung pipa. Pantauan media di lokasi, tampak sudah banyak besi gantungan pipa tersebut yang sudah putus. Bahkan pipa tersebut sudah mengalami pergeseran.

“Kalau badan gemuk dan tidak gesit jangan coba-coba meniti pipa air ini. Bagian tengah pipa dekat air keluar tersebut sangat licin, jadi tangan harus kokoh berpegangan pada tali besi jembatan,”kata Pilus (55) kepada media yang mengaku pulang dari sawah, Minggu, (15/12).

Pilus berharap pemerintah kembali membangunkan jembatan darurat, karena kalau tidak ada jembatan maka warga terpaksa jalan memutar arah ke Sungai Duo dan ke Alai. Sementara jarak tempuh jalan memutar tersebut ada sekitar tujuh kilometer.

Selain itu pilus juga menyampaikan keluhan terhadap sawahnya dan kebun cabe yang telah habis disapu air yang meluap pada Minggu, (24/11) lalu. Dia berharap kepada pemerintah ada bantuan untuk perbaikan sawahnya. yang rusak.

Keluhan senada juga disampaikan Buyuang (38), warga Jorong Batu Bajarang. Dia mengatakan saat ini sawah warga mengalami kekeringan karena ‘kapalo banda’ atau bendungan air telah ambruk diterjang banjir kemaren.

Menurutnya kapalo banda tersebut mengalami rusak berat, untuk memperbaiki diperlukan alat berat. Dia memperkirakan ada puluhan hektar sawah warga yang terancam gagal panen karena ketiadaan air.

“Perkiraan ada puluhan hektar sawah masyarakat yang akan gagal panen jika tidak mendapatkan air. Sawah tersebut tersebar di tiga nagari yang ada di Kecamatan Pauh Duo”,terangnya. ( Helfi Yulinda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *