Oleh : Jacob Ereste
Akhirnya, kritikus itu benar-benar hilang dari peredaran serta pergaulannya sehari-hari. Hingga orang banyak mulai mempertanyakan keberadaannya yang hilang dari peredaran dan kegiatan serta aktivitas rutinnya setiap hari, sungguh mulai menjadi pembicaraan banyak orang.
Ada diantaranya yang menduga sosok kritikus itu memang dihilangkan dengan cara yang licik dan jahat, karena memang tidak sedikit diantara orang banyak itu yang merasa terancam atau bahkan merasa telah dirugikan oleh kritik yang selalu disampaikannya dengan sangat kritis dan tahan, hingga terasa seperti menghujam jantung kekuasaan.
Sementara pada bilik lain ada juga diantaranya justru yang menanggapi kasus menghilangnya sang kritikus itu dianggap suatu malapetaka, bahkan awal dari suatu bencana yang bakal segera melantak segenap sendi-sendi kehidupan yang seharusnya patut dijaga dan dipelihara bersama. Sebab keberadaan seorang kritikus itu, sudah terbukti memberi banyak petunjuk serta arah guna menyikapi suatu masalah yang tengah dihadapi bersama orang lain.
Karenanya, ada pihak yang mulai serius mencari sebab dari hilangnya kritikus itu dari peredaran. Lalu siapa yang paling bertanggung jawab atas hilangnya kritikus itu dari habitat dan lingkungannya.
Beberapa orang diantaranya ada yang mulai melakukan investigasi guna mengusut sebab musabab dari hilangnya sosok kritikus itu dari lingkungan pergaulan maupun aktivitas rutin yang biasa dia lakukan bersama kawan-kawan sepergaulannya yang lain.
Bahkan ada diantara kawannya yang juga melakukan kerja dari sebuah tim pencari fakta. Sungguhkah dibalik semua kejadian itu ada unsur politis, atau semacam kerja ekstra dari kontra inteligen yang ingin menciptakan kondisi dan situasi tertentu, sehingga semua maksud dibalik kerja kontra inteligen yang mereka lakukan itu dapat dicapai, sehingga bisa menghasilkan keuntungan tertentu yang tidak cuma berupa finansial semata.
Cukup lama memang keberadaan kritikus yang menghilang atau mungkin dihilangkan itu telah menjadi pembicaraan publik. Ibu-ibu rumah tangga pun yang biasanya lebih asyik menonton drama Korea yang telah menggeser film drama anak bangsa yang tidak mendapat dukungan dari pemerintah pun tidak sedikit yang tersita perhatiannya untuk menggunjingkan hilangnya sang kritikus yang misterius dalam acara ngerumpi mereka sesama tetangga di sekitar rumah.
Hingga pada akhirnya, sebuah tim investigasi dan pencari fakta yang lain mampu menemukan sang kritikus itu. Hanya saja sang kritikus tak Sudi mengungkapkan bagaimana ceritanya dia bisa begitu lama menghilang dari peredaran. Sementara dugaan bahwa dirinya telah disekap oleh kelompok atau semacam mafia tertentu pun tak hendak dijelaskannya. Pendek kata, upaya untuk mengungkap latar belakang hilang atau menghilangnya sang kritikus itu telah menjadi misteri tersendiri.
Sehingga tim investigasi dan pencari fakta yang menemukan sosok kritikus itu, sempat punya berinisiatif untuk menghadirkan interogator ahli guna menguak misteri yang terkunci dalam mulut sang kritikus.
Pada akhirnya secara jujur dan terbuka, tim investigasi dan pencari fakta yang menemukan sosok sang kritikus ini mengungkapkan dengan seriusnya bahwa mereka sesungguhnya ditugaskan secara khusus oleh pemerintah untuk menemukan dirinya dan kembali mendorong kerja kerasnya yang serius melakukan kritik terhadap semua kebijakan pemerintah yang tidak becus untuk diungkapkan apa adanya, seperti pekerjaannya yang dahulu gencar dia lakukan.
“Karena pada dasarnya, kerja seorang kritikus kebijakan negara itu sangat diperlukan”, kata sang Ketua Tim Investigasi dan Pencari Fakta kepada dirinya. Dan atas dasar resiko dan pekerjaan yang berat itu, pemerintah akan memberi insentif khusus — jika tak bisa disebut honoraria atau penghargaan berikut tunjangan tetap.
Tapi sang kritikus itu tetap tak memberikan jawaban. Dia tetap membungkam. Sebab protes kerasnya ini, sebetulnya bukan dia maksudkan untuk dijaga di negeri ini, tetapi untuk negerinya yang sudah lama dia tinggalkan. Karena dirinya memang sedang berada di pengasingan. Maka itu, hasil investigasi dari Tim Pencari Fakta –seadanya dia sarankan untuk dikirimkan ke negeri asalnya — yang kini tengah dilanda wabah penyakit yang gawat.
Banten, 17 Agustus 2023
