Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Gubernur Mahyeldi Bakaba Kampung, Bersilaturrahmi dengan Warga Lampung Asal Sumbar

241
×

Gubernur Mahyeldi Bakaba Kampung, Bersilaturrahmi dengan Warga Lampung Asal Sumbar

Sebarkan artikel ini

BANDAR LAMPUNG, RELASIPUBLIK – Di masa wabah pandemi kegiatan usaha pertanian, peternakan, perikanan tidak terpengaruh sama sekali di Sumatera Barat ini juga terlhat dari kegiatan aktifitas ekonomi mampu mengkoreksi laju perekonomian minus lebih 2 persen di awal-awal penanganan covid 19, ada trend naik positif menjadi 1,19 persen. Dan saat ini ruang pasar eksport terhadap kegiatan ketiga sektor ini amat terbuka lebar.

Hal ini di sampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah pada acara silaturrahmi dengan warga Lampung asal minang Sumbar di Emersia Hotel Bandar Lampung, Jum’at (11/6/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian Pemprov Lampung, Walikota Bandar Lampung Bunda Eva Dwiyana, Pimpinan Emersia Merry Warti, Staf Ahli Gubernur Bidang Keuangan, Kadis Perikanan, Kadis LH, Ka DPM PTSP, Ka Balitbang, Kadis PUPR, Kabiro Pembangunan, Biro Adpim pemprov Sumbar, tokoh-tokoh masyarakat Lampung asal Sumbar.

Gubernur Sumbar juga sampaikan dalam masa seratus hari ini, kita melakukan pendekatan sinergritas pemerintah pusat. Ada 12 menteri dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin.

“Kunjungan menteri ini telah melakukan berbagai hal pengembangan pembangunan daerah, pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik, pembangunan teluk Tapang Pasaman Barat, pembangunan irigasi dalam mendukung produktif sektor pertanian dan termasuk pembangunan jalan Tol Padang – Pekanbaru yang telah berjalan 70 persen di Padang Pariaman”, ungkap Mahyeldi.

Mahyeldi juga katakan sektor juga berkaitan Pertanian yang kait dengan jagung kebutuhan pakan ternak dan pengembangan produktifitas sektor pertanian lain kita akan buat Perda dan aturan-aturan lainnya, gubernur dan bupati/ kota, pertanian, petenakan, kehutanan dan pengendalian udang pandame

” Saat ini kita melakukan gerakan untuk mengkonsumsi hasil pertanian organik, gerakan meminum madu sebagai potensi lahan hutan sosial masyarakat. Di Sumbar ada 250 ribu hektar hutan sosial dengan manfaatkan hutan tanpa merusak hutan,” ujarnya.

Mahyeldi juga sampaikan, kemampuan fiskal Sumbar sebesar 1,5 triliun dari 5 juta penduduk. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2,5 triliun. Ini belum sebaik daerah-daerah yang telah maju perekonomiannya.

“Pada tahun 2020 hampir tidak ada pergerakan ekonomi di Sumbar terlihat tepuruk. Dimana tahun 2020 tidak bisa dapat melakukan kegiatan pembangunan dari 1 triliun. Penanganan fokus pada covid 19 kondisi berdampak terhadap perekonomian Sumbar,” ungkapnya.

Mahyeldi juga katakan saat ini pemerintah daerah sedang mendorong Bank Nagari konfersi ke sistem bank nagari syariah. Sudah ada dukungan dari BPJS, PLN, serta BUMN mendukung Bank Nagari konfesi bank syariah, ada lampu hijau dari Qatar bank untuk peguatan tabungan.

“Butuh dukungan doa dan ikhtiar kita bersama baik dunsanak yang ada di ranah dan perantauan. Provinsi Sumbar dengan 590 ribu UMKM menjadi harapan bergerak lebih dahulu, karena lebih saparoh masyarakat Sumbar hidup berpendapatan dari usaha UMKM,” katanya.

Ia juga katakan saat ini sedang berupaya keras menghidupkan kembali pasar-pasar dengan membangun dialog kepada beberapa negara melalui para perantau dikawasan Samudra Hindia, yakni negara Pakistan, India dan Timur Tengah, terhadap produk-produk Sumbar mendapat pasar yang baik.

Merry Warti pimpinan emersia hotel dalam kesempatan itu menyampaikan, kunjungan kerja Gubernur Sumbar di Kota Bumi Dua Jurai tentu guna menambah ilmu pengetahuan dan melihat dari dekat perkembangan usaha tambak udang yang saat ini menjanjikan dari pasar lokal, nasional dan internasional.

“Kami amat berterima kasih kepada Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi telah menetapkan emersia hotel sebagai tempat berdiskusi dan bertemu hari. Ini sebuah kebanggaan bagi kami sebagai warga Lampung asal minang yang rindu kampung halaman dimasa-masa pandemi covid 19, dimana dilarang pulang kampung,” ujarnya.

Merry juga menambahkan, warga Lampung asal Sumbar, selama 100 hari kerja gubernur Sumbar karena masih ada wabah covid 19, sudah setahun tak bisa pulang kampung.

“Pada saat tahu kegiatan 100 hari kerja Gubernur Sumbar kami ingin sekali melihat sejauh apa program dan kegiatan yang akan dilakukan. Gubernur Buya Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy dalam menggerakan semua potensi yang ada. Tapi kita yakin Sumbar lebih maju dari yang sudah-sudah,” harapannya.

Sementara itu Bunda Hj Eva Duiyana Walikota Lampung yang urang awak juo dalam kesempatan itu mengatakan, kunjungan Gubernur Buya Mahyeldi telah memberikan kebahagian dari taragak pulang membangun kampung halaman.

“Warga Lampung asal Sumbar merupakan orang-orang yang bekerja telah memberikan kontribusi secara mantap dari orang-orang mantap memajukan pembangunan daerah. Kota Bandar Lampung, semua gratis kesehatan diurusan , sekolah gratis, perguruan pada tingkat SLTP dan SD. Itulah salah satu kebanggaan di Bumi Dua Jurai ini,” ungkapnya.

(Biro Adpim Setdaprov Sumbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *