Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Agar Tak Tergerus Zaman, Masyarakat Ranah Pesisir Akan Miliki Tugu Ikan Mungkuih

262
×

Agar Tak Tergerus Zaman, Masyarakat Ranah Pesisir Akan Miliki Tugu Ikan Mungkuih

Sebarkan artikel ini
Rizal MS, saat memperlihatkan desain tugu ikan mungkuih yang rencananya akan dibangun di Balai Selasa, Kecamatan Ranah Pesisir, sebagai ikon daerah setempat

PAINAN, RELASIPUBLIK – Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), khususnya warga Balai Selasa, Kecamatan Ranah Pesisir, dalam waktu dekat akan miliki Tugu Ikan Mungkuih sebagai ikon daerah setempat.

Tokoh masyarakat setempat, Rizal MS (54), sekaligus penggagas ide tersebut, mengatakan, berdirinya sebuah tugu disuatu daerah merupakan sebuah ikon yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap ciri khas suatu wilayah. Menurutnya, ide membuat tugu ikan mungkuih tersebut sudah lama muncul dalam pikirannya. Namun, baru direspon oleh Camat Ranah Pesisir kemarin bulan April 2017.

“Karena sebagian besar masyarakat kita di Kecamatan Ranah Pesisir, khususnya Pelangai Gadang, Lubuak Cubadak, Sungai Liku dan sekitarnya sejak dulunya memang hobi mengaik atau menembak(menangkap,red) ikan mungkuih di sungai. Maka sangat tepat rasanya dibangun sebuah tugu yang melambangkan ciri khas daerah kita,” sebut Rizal MS, yang juga berprofesi sebagai Seniman, alumni SMSR 1984 Padang, Jurusan Seni Lukis. Selasa,(20/2).

Lebih lanjut dijelaskannya, sesuai hasil musyawarah dengan pihak kecamatan, tugu ikan mungkuih tersebut, akan ditempatkan dilokasi yang sangat strategis, yakni di pertigaan jalan antara kantor camat dan polsek Balai Selasa. Sehingga nantinya akan memunculkan sebuah kesan yang sangat elok dipandang mata.

“Jadi, tugu ikan mungkuih ini dibuat tidak sekadar untuk menciptakan keindahan semata. Namun, lebih kepada simbol keberadaan suatu nagari. Sehingga, secara tidak langsung mampu pula membawa pesan sesuai ciri khas daerah kepada kalayak ramai,” ungkapnya.

Ditambahkannya, bentuk atau desain sebuah tugu tak selalu harus berbentuk seperti tiang atau menara yang menjulang tinggi. Namun, ada juga bentuk tugu yang simpel dan punya tampilan yang lebih besar dan lebar.

“Berdirinya sebuah tugu ikan mungkuih ini, juga disesuaikan dengan filosofi nagari. Nanti pada lantai dasar akan dibangun melingkar sesuai pepatah minang adat Salingka Nagari dan pada posisi tiang akan dibangun segi empat yang merupakan simbol nagari yang dulunya adalah Nagari Koto Nan IV. Namun, secara teknis nanti akan dikerjakan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, dibawah pengawasan kita bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Ranah Pesisir Zul Arzil mengatakan, pihaknya sangat merespon positif pembangunan tugu ikan mungkuih di Balai Selasa. Bahkan, Muspika kecamatan bersama masyarakat setempat sudah duduk bersama untuk membicarakan hal tersebut.

“Saat ini kita masih menunggu pengerjaan pelebaran jalan nasional selesai. Setelah itu, baru kita bangun tugu ikan mungkuih sebagai ikon daerah. Anggarannya sekitar Rp90 juta dari dana Dapil anggota dewan yang nantinya akan dikerjakan oleh pihak PU kabupaten,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, pembangunan tugu pada masing-masing kecamatan merupakan intruksi langsung dari Bupati Hendrajoni, sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan diharuskan memiliki tugu sebagai ikon daerah.

“Jadi, isu yang beredar di Facebook yang mengatakan bahwa tugu lama akan dihilangkan atau dipindahkan, itu tidaklah benar, yang benar adalah penambahan tugu. Bahkan, pihak kita tetap akan mempertahankan tugu lama tersebut tetap berdiri kokoh. Tujuannya untuk mempercantik daerah kita,” ungkapnya seraya mengakhiri. (Rel/Ks)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *