Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Cuaca Ekstrem Mengancam, Gubernur Mahyeldi Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

42
×

Cuaca Ekstrem Mengancam, Gubernur Mahyeldi Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah bersama Tim BPBD . (Dok. Adpsb)

SUMBAR, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meminta seluruh masyarakat di Sumbar untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul peringatan dini gawat darurat hidrometeorologi yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau untuk periode 21–27 November 2025.

Peringatan tersebut dirilis BMKG setelah terdeteksinya penguatan dinamika atmosfer yang memicu meningkatnya potensi hujan lebat, banjir, dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumbar.

Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama. Ia meminta seluruh unsur pemerintah daerah hingga tingkat nagari untuk bersiaga penuh, sembari mengajak masyarakat saling membantu menghadapi potensi cuaca ekstrem.

“Kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Sumbar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor. Keselamatan tetap yang utama. Mari kita saling menjaga dan saling mengingatkan dalam menghadapi cuaca ekstrem ini,” ujar Mahyeldi di Padang, Minggu (23/11/2025).

Dalam rilis resminya, BMKG menjelaskan bahwa meningkatnya risiko hidrometeorologi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain:
• Penguatan Monsun Asia yang memicu dominasi angin baratan dan membawa massa udara lembap dari Samudra Hindia menuju Sumbar.
• Massa udara lembap tersebut bertemu dengan topografi Pegunungan Bukit Barisan sehingga memicu pembentukan awan hujan lebat melalui mekanisme orographic lifting.
• Fenomena IOD negatif dan aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial yang semakin memperkuat pertumbuhan awan konvektif, terutama di wilayah pesisir barat dan daerah perbukitan.

BMKG menyebut kondisi ini meningkatkan potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, petir, hingga jalan licin di banyak daerah di Sumbar.

Sebanyak 14 kabupaten/kota telah ditetapkan BMKG dalam status siaga penuh, yakni: Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Sijunjung, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Dharmasraya, Solok Selatan, Lima Puluh Kota, serta wilayah lain dengan tingkat kerawanan tinggi.

Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur meminta pemerintah kabupaten/kota melalui BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di daerah yang masuk kategori siaga penuh.

“Saya meminta BPBD provinsi maupun kabupaten/kota untuk memperkuat pemantauan, memastikan kesiapan personel dan peralatan, serta memeriksa jalur evakuasi. Kita harus bergerak cepat dan tepat agar masyarakat terlindungi,” tegas Mahyeldi.

Kepada masyarakat, Mahyeldi juga mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi warga yang tinggal di lereng perbukitan, bantaran sungai, dan kawasan rawan longsor. Ia mendorong masyarakat menyiapkan tas siaga berisi dokumen penting serta memahami jalur evakuasi masing-masing.

“Masyarakat harus proaktif memantau informasi dari kanal resmi seperti BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah. Jangan mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya,” tutup Mahyeldi.
(adpsb/bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *