Sumenep – Polemik tengah menggelayuti tubuh PBSI Sumenep, setelah sejumlah pihak mempertanyakan keadilan dalam proses seleksi atlet bulutangkis menuju ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.
Dalam hal ini, Publik menyoroti tidak dipanggilnya atlet berprestasi, Noval, peraih juara 1 tunggal putra Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab), dalam persiapan kontingen.
Apalagi, atlet yang dipilih untuk maju ke Porprov justru diketahui adalah anak dari salah satu pengurus PBSI Sumenep, yang disebut tengah menjabat sebagai pelatih. Padahal, Anak tersebut merupakan juara 2 Kejurkab, Sementara Noval – sang juara 1 – justru dikesampingkan. Hal ini, justru memunculkan dugaan kuat adanya konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan alias temah mengucilkan atlet bulutangkis asal kepulauan
“ Kalau melihat dari juknis (petunjuk teknis) yang dilakukan PBSI Sumenep, ini tidak adil. Hal tersebut memunculkan kecurigaan bahwa atlet lain, sekalipun juara 1, bisa disingkirkan jika tidak punya kedekatan,” Jelas samsul jamali
Menurut pelatih Noval, Moh. Samsul Jamali dari PB Arjasa, mengungkapkan kekecewaannya karena tidak ada komunikasi atau surat edaran dari PBSI Sumenep okepada klub-klub yang ada, terutama dari wilayah kepulauan.
“ Kami merasa dianaktirikan. Tidak ada pemberitahuan sama sekali terkait seleksi Porprov. Atlet kami yang juara satu tidak dipanggil, sementara yang peringkatnya di bawah justru dipilih. Ini sangat mengecewakan. Jadi, Saya kecewa dengan PBSI Sumenep, karena tidak adanya transparansi dan akuntabilitas sebagai bentuk pembiaran terhadap potensi lokal, khsususnya atlet dari kepulauan,”tegasnya saat dikonfirmasi awak media ini.
Namun, Ia membantah argumen kepala dinas budporapar dengan menyatakan bahwa PBSI tidak dapat menyiapkan Noval untuk bermain di sektor ganda, Padahal masih ada waktu sekitar satu tahun sebelum Porprov berlangsung. Bahkan, waktu itu Noval sempat berpasangan dengan pelatihnya dalam latihan.
“Kalau memang ada pemusatan latihan sejak awal, mengapa tidak disiapkan Noval untuk sektor ganda? Apalagi ada cukup waktu untuk membangun kekompakan. Masalahnya noval tidak dipanggil untuk pemusatan latihan. pak iksan itu menunjuk secara otoriter,”Ujarnya
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, yang juga menjabat sebagai Ketua PBSI Sumenep periode 2023–2027, Moh. Iksan mengatakan berdalih mengesampingkan atlet kepulauan, karena pemusatan latihan telah berjalan sepanjang tahun menjadi dasar dalam memilih atlet yang dianggap siap.
“ Pemusatan latihan dilakukan secara berkelanjutan, ada atau tidak ada kejuaraan. Jadi ketika Porprov tiba, atlet sudah siap. Jadi, pemilihan atlet dilakukan berdasarkan kebutuhan strateg,” jelas iksan pada tim media ini.
( Noung daeng )














