Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Wagub Nasrul Abit : Generasi Muda Ingin Sukses Jauhkan Diri dari Nakorba  dan LGBT

130
×

Wagub Nasrul Abit : Generasi Muda Ingin Sukses Jauhkan Diri dari Nakorba  dan LGBT

Sebarkan artikel ini

SUMBAR, RELASIPUBLIK – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit,  membuka secara resmi Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Pesisir Selatan (IMPPS) di Kampus Univesitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol  Padang, Minggu (11/3/2018).

Diacara itu ikuti hadir Ketua DPRD Kabupaten  Pessel, Pembina IMPPS Drs. Yulizar Yunus dan beberapa narasumber lainnya.

Pada kesempatan itu Nasrul Abit menyampaikan,  Generasi Muda Sumatera Barat ingin sukses mesti jauh nakorba dan prilaku menyimpang Lesbian,  Gay,  Biseksual dan Transgender (LGBT). Jangan putus cinta,  frustasi pelarian ke nakorba dan LGBT, itu salah dan tidak benar.

“Ananda hidup adalah perjuangan yang tak kenal kata menyerah, segala sesuatu yang dicita-citakan mesti berkorban,  bekerja,  berusaha sekuat hati agar mendapatkan segala mimpi dan harapan yang diinginkan”, kata Wagub .

Kegagalan itu hal biasa tapi jangan membuat kita jadi patah arang dan melarikan diri pada hal-hal yang merusak diri sendiri.  Kita harus bangkit menjadi yang terbaik,  tidak ada alasan untuk surut jika gagal,  dan terus mencoba kembali hingga berhasil karena saat ini persaingan global telah menanti diri dalam persaingan global dengan negara-negara sahabat.

Kita berharap banyak kepada generasi muda kita saat ini jumlah sudah semakin besar dan merupakan kekuatan bangsa memajukan negeri tercinta, himbau Nasrul Abit.

Nasrul Abit mengingatkan, saat ini 75 persen penyakit Aids dan HIV  berasal dari perbuatan sek menyimpang LGBT dan narkoba. Dan dari data sementara yang di dapat berbagai pihak LGBT terbesar Indonesia itu berasal dari Sumatera Barat.

Saat ini kita bersama tim sedang melakukan pendataan yang lebih detail mudah-mudah akhir maret ini selesai. Setelah itu baru kita petakan titik persoalan dan tindakan apa yang akan disepakati dalam menumpas LGBT di Sumatera Barat.

Kehidupan LGBT adalah kehidupan yang semua agama melarang dan tidak baik disegi kesehatan.  Dan dalam budaya minang dengan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) jelas-jelas tidak ada dalam budaya dan adat minangkabau, tegas Nasrul Abit

Wagub juga menyampaikan,  begitu memprihatinkan kondisi Sumbar saat ini, anak perempuan sekamar bisa lesbian,  anak laki-laki sekamar gay dan jika anak perempuan dan laki-laki sekamar belum nikah lebih gawat lagi.

Ibarat buah simalakama, karena begitu dahsyatnya ancaman LGBT di Sumbar,  dan baru ketahui pula ketua perhimpunan LGBT Indonesia orang minang. Dan ada data LGBT yang beroperasi si Padang ada 100 orang dan 150 orang laki-laki itu telah beristri.

Sedih dan pilu hati kita mengetahui ini betapa tatanan budaya minang nan elok ini dicoreng dengan prilaku generasi minang melakukan perbuatan yang amat dibenci Allah SWT.

Kondisi ini akan kita rapat pertama dengan Forkopimda, MUI,  LKAAM,  Bundo Kanduang, tokoh pemuda serta stageholder lainnya, dalam menyikapi kondisi ini, ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga menyampaikan peranan mahasiswa, pemuda pelajar membangun nagari sesuatu yang perlu dilakukan generasi muda saat ini.  Karena pembangunan nagari menjadi ujung rombak dalam keberhasilan pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dan kita akui saat ini, sumberdaya manusia dinagari amat kurang sekali terutama dalam pemanfaatkan teknologi informasi serta persoalan administrasi akuntansi.  Jika ini dapat diikutkan para pemuda kita yang telah tamat kuliah dan mengabdikan dirinya membangun nagari masing-masing baik dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari maupun pada kegiatan pembangunan lainnya, kegiatan sektor ekonomi dan lain-lain sesuai spesifik potensi daerahnya.

Tentu percepatan pembangunan nagari menjadi lebih baik,  generasi muda jangan selalu berharap jadi PNS, Jadi pengusaha, pedagang dan kegiatan jasa lainnya tentu jika dimulai sejak dini akan mampu memberikan hasil yang lebih baik nanti.

Yang terpenting jadi generasi muda mesti gigih,  jangan mudah menyerah dan takut gagal,  karena kegagalan juga merupakan pelajaran. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *