Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Gubernur Mahyeldi Hadiri Upacara Adat Batagak Gala Suku Sikumbang Datuak Putiah Kepada Suhatri Bur Bupati Padang Pariaman

1171
×

Gubernur Mahyeldi Hadiri Upacara Adat Batagak Gala Suku Sikumbang Datuak Putiah Kepada Suhatri Bur Bupati Padang Pariaman

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah hadiri upacara adat Minangkabau, Batagak Gala Suku Sikumbang "Datuak Putiah", di Surau Lubuk Tanjung Kaum Sikumbang, Nagari Pakandangan, Kec Enam Lingkung Kab Padang Pariaman, Senin (23/10/2023). (Foto dok/Rilis)

PADANG PARIAMAN, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menghadiri upacara adat Minangkabau, Batagak Gala Suku Sikumbang “Datuak Putiah” kepada Suhatri Bur yang juga menjabat Bupati Padang Pariaman di Surau Lubuk Tanjung Kaum Sikumbang, Nagari Pakandangan, Kec Enam Lingkung Kab Padang Pariaman, Senin (23/10/2023).

Gubernur Mahyeldi mengingatkan momentum malewakan panghulu perlu dimaknai secara mendalam bagaimana peran penting seorang panghulu yang diberi gelar Datuak merupakan gelar adat tertinggi di Minangkabau.

“Kepada keluarga besar Suku Sikumbang, Pakandangan khususnya Bapak Suhatri Bur, yang hari ini dilewakan gala sebagai Datuak Putiah kami ucapkan selamat, semoga mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan mampu menjaga sumpah sebagai panghulu,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyebutkan bahwa niniak mamak yang diamanatkan sebagai penghulu memiliki tanggungjawab moral yang besar, tanggung jawab itu tidak hanya terhadap anak kemenakan dan kaum yang dia pimpin tetapi juga terhadap masyarakat secara umum, sesuai dengan sumpah adat saat dilantik sebagai panghulu.

“Namun demikian bahwa perkembangan dan tantangan degradasi moral generasi muda tidak hanya menjadi beban panghulu saja, tetapi menjadi tugas kita bersama saling bersinergi, antara Pemerintah, panghulu, alim ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang,” ujarnya.

Pemerintah mendukung segala upaya pelestarian nilai-nilai adat dan budaya di Sumbar, sebagai mana yang diamanatkan dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat, “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” adat salingka Nagari adalah karakter dari masyarakat Minangkabau Sumatera Barat.

“Mudah-mudahan Ninik mamak, jajaran pemerintahan provinsi dan kab/kota, Kerapatan Adat Nagari apa yang telah di tuangkan dalam UUD tersebut dapat bersama sama dijaga dengan sebaik baiknya,” ajak Mahyeldi.

Selanjutnya, ia mengajak semua pihak saling bersinergi dan bekerjasama dalam membangun Daerah serta mempererat tali silaturrahmi antara sesama, suku, kaum, dan masyarakat Nagari.

“Semakin kuatnya persatuan dan kesatuan para panghulu, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan generasi mudanya maka semakin cepat pula Nagari tersebut berkembang menggali setiap potensi yang ada,” ajaknya.

Ketua LKAAM Padang Pariaman Zainir Koto, S.T. Datuak Rangkayo Mulie menjelaskan bahwa Datuak Putiah Suku Sikumbang Nagari Pakandangan ini, sebelumnya diemban oleh Almarhum Jazir Burhan. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keguruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Dan pernah juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya.

Pada prosesi pengukuhan tampak Gubernur Sumbar memasang saluak kepada Datuak Putiah dilanjut pemasangan keris oleh Ketua LKAAM Sumbar, penyerahan tongkat oleh Ketua LKAAM Padang Pariaman dan Ketua KAN Kecamatan Enam Lingkung.

Kemudian diakhiri dengan makan bersama dengan tradisi bajamba, diikuti seluruh tamu dan undangan serta masyarakat yang hadir. (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *