JAKARTA — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah beserta rombongan menemui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI), Nadiem Makarim di Kantor Kemendikbudristek RI, Jakarta. Senin (17/04/2023). Menurut Mahyeldi, kunjungan tersebut dalam rangka membahas tentang berbagai permasalahan sarana prasarana pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Prov. Sumbar).
“Alhamdulillah hari ini kami bisa bertemu lansung dengan Bapak Menteri, kunjungan ini bertujuan untuk membahas permasalahan sarana prasarana pendidikan di Kab. Kep. Mentawai, Provinsi Sumatera Barat,” ungkap Gubernur Mahyeldi
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Prov. Sumbar, terdapat sebanyak 697 sekolah yang menjadi kewenangannya yakni SMA,SMK dan SLB. Sedangkan jumlah Guru dan Tenaga Pendidik yang tersedia ada sebanyak 19.645 orang dengan total jumlah Peserta Didik sebanyak 247.676 orang siswa.
Dari data tersebut, khusus untuk Kab. Kep. Mentawai terdapat sebanyak 13 SMA (12 SMA Negeri, 1 SMA Swasta) dan 3 SMK Negeri serta 2 SLB Swasta, dimana dari total 16 unit SMA dan SMK tersebut rata-rata berada di daerah terpencil atau berjarak puluhan bahkan ratusan kilometer dari Ibukota Kabupaten Kab.Kep.Mentawai, sehingga dari segi akses jalan dan sarana prasarana sekolah tersebut cenderung sangat terbatas.
Total jumlah Guru dan Tenaga Pendidik yang ada sebanyak 554 orang, dengan rincian 311 orang berstatus ASN dan 243 orang berstatus Non ASN / Honorer sedangkan untuk sarana pendukung lainnya seperti akses listrik, air dan internet masing-masing sekolah bervariasi. Sebahagian akses listriknya sudah bersumber dari PLN namun sebahagian lainnya masih mengandalkan diesel. Begitu juga dengan ketersediaan air bersih sebahagian besarnya masih bersumber dari sumur galian dan air hujan. Untuk akses internet kondisinyapun hampir sama.
Menurut Gubernur Mahyeldi, secara sarana prasarana sektor pendidikan di Kab. Kep. Mentawai permasalahannya cukup komplit. Untuk mengatasinya, Pemprov Sumbar membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat.
“Salah satu yang menjadi usulan kita kepada Bapak Menteri adalah untuk pembangunan asrama dimasing-masing sekolah, karena kita meyakini ketika fasilitas asrama tersebut ada, para peserta didik akan sangat terbantu, tidak perlu lagi naik boat setiap hari,” ungkap Mahyeldi.
Menyikapi usulan tersebut, Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim menuturkan bahwa pihaknya akan mempelajari dan membahas usulan Pemprov. Sumbar dalam rapat internal kementeriannya. Menurutnya secara prinsip, peningkatan akses pendidikan di daerah tertinggal dan terluar di Indonesia menjadi salah satu fokus utama dari kementeriannya melalui tagline “merdeka belajar”.
“Kami telah mendengar paparan tentang potret sektor pendidikan di Kab. Kep. Mentawai dari Bapak Gubernur, nanti akan kita pelajari dan bahas secara internal, artinya ini akan kita upayakan supaya ada solusi,” jelas Nadiem Makarim setelah menerima berkas usulan.
Turut mendampingi Gubernur dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumbar, Barlius. Kepala Badan Penghubung Prov. Sumbar, Ari Askari. Sekretaris Disdik Prov. Sumbar, Suryanto. Kabid Pendidikan Sekolah Luar Biasa Disdik Prov. Sumbar, Abinul Hakim. Sementara yang hadir mendampingi Mendikbudristek RI adalah Sekjen Kemendikbudristek, Suharti. Dirjen PAUD Dikdasmen, Irwan Syahril. Staf Ahli Mendikbudristek RI, Hamid Muhammad. (adpsb)