PADANG,RELASIPUBLIK- Pencegahan dan pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) melibatkan semua pihak. Pengawasan harus dilakukan bersama-sama termasuk pihak-pihak atau organisasi masyarakat secara mandiri sehingga penyelenggaran pemilu yang digelar 14 Februari 2024, bisa lebih baik, tentunya dengan harapan nihil kegaduhan dan pelanggaran.
Karena itu, dalam mewujudkan pengawas partisipatif mandiri di tengah masyarakat, Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) mencanangkan Pendidikan Pengawas Partisipatif 2022, bertajuk “Perempuan Berdaya Mengawasi” di Axana Hotel, Sabtu (5/11/2022). Acara akan berlangsung pada 5-7 November 2022.
“Pemilihan Sumbar atau Ranah Minang sebagai tuan rumah Kick Off Pendidikan Pengawas Partisipatif Tahun 2022, bertema Perempuan Berdaya Mengawasi, karena ranah minang adalah Bumi Matrilineal yang sangat menghargai dan menghormati keberadaan perempuan,” ujar Anggota Bawaslu RI sekaligus Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Hubmas, Lolly Suhenty, S.Sos, MH, dalam sambutannya saat membuka kick off.
Dikatakan, Bawaslu memiliki sejuta pengawas di seluruh Indonesia. Simpul-simpul itu terus bergerak melakukan pengawasan partisipatif secara mandiri. Harapannya, Pemilu 2024 nihil kekerasan. Tentunya, diharapkan masyarakat bergandengan tangan dengan Bawaslu dalam melakukan pencegahan dan pengawasan.
“Meski acaranya sangat spesifik, bertajuk ‘Perempuan Berdaya Mengawasi’, namun pesertanya juga ada laki-laki meski pesertanya perempuan jauh lebih banyak. Spiritnya, bagaimana perempuan dan laki-laki punya perspektif yang sama dalam pengawasan partisipatif. Yakinlah, Pemilu 2024 akan lebih asyik,” ungkap Lolly yang menandai pembukaan dengan pemukulan gendang tasa.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, SH, M.Kn mengaku sangat bangga dipilih sebagai tuan rumah kegiatan yang sangat penting, dalam pendidikan pengawasan partisipatif, apalagi berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.
“Kita bangga dipercaya menjadi tuan rumah kick off Pendidikan Pegawas Partisipatif ini. Pelibatan perempuan sebagai pengawas partisipatif, juga menjadi komitmen Bawaslu Sumbar. Dalam perekrutan Panwascam yang sudah dilantik di 19 kabupaten dan kota di Sumbar, Bawaslu Sumbar sangat memperhatikan 30 persen keterwakilan perempuan,” jelas Alni dalam sambutannya dalam kick off yang juga dihadiri anggota Bawaslu Sumbar diantaranya Nurhaeda Yetty, Muhammad Khadafi dan Benny Aziz serta Kepala Sekretariat Bawaslu Sumbar, Karnalis Kamaruddin. Sementara Gubernur Sumbar diwakili Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan.
Plh Sekretaris Jenderal Bawaslu RI, Dr. La Bayoni,M.Si, melaporkan bahwa gagasan untuk melibatkan masyarakat secara luas dalam pengawasan partisipatif, merupakan upaya Bawaslu dalam mewujudkan penyelenggaraan Pemilu yang aman, tertib dan berkeadilan.
“2022 ini, Bawaslu melakukan perbaikan dalam upaya melakukan pengawasan partisipatif, khsusnya dalam mengakomodir keterwakilan perempuan, dengan melakukan Perempuan Berdaya Mengawasi. Kegiatan ini dilaksanakan di 17 di 16 provinsi, dimana kick offnya diselenggarakan di Kota Padang, Sumbar,” ujar La Bayoni
Di Sumbar, kegiatan diikuti oleh perwakilan perempuan dari Solok, Bukittinggi, Solok Selatan, Padang Pariaman, Pasaman, Agam, Dharmasraya, Sawahlunto, Payakumbuh dan Padang Panjang. Termasuk para pemilih muda, pemilih pemula, disabilitas dan kalangan mahasiswa. (ms/ald)