PAINAN, RELASIPUBLIK – Masyarakat Nagari Koto Rawang Kecamatan IV Jurai Pesisir Selatan, melalui Badan Usaha Nagari (Bumnag) berhasil memproduksi bubuk kopi lokal yang diberi nama ” Kopi Mancakau,”
Kopi Mancakau, dilaunching Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, di rumah Kopi Koto Rawang nagari setempat, Senin (30/11).
Bupati Hendrajoni, memuji pemerintah Nagari Koto Rawang yang berhasil melakukan inovasi dan menggali potensi nagari dengan mengolah kopi sehingga menjadi bubuk kopi spesifik Koto Rawang.
” Saya bangga dengan inovasi yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Koto Rawang, hingga menghasilkan kopi ” mancakau, ” kata bupati.
Menurut bupati, sejatinya penggunaan dana desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan menggali potensi nagari sebagaimana dilakukan nagari Koto Rawang, bukan hanya untuk pembangunan pisik saja.
Untuk promosi produk tersebut, bupati berjanji akan memberikan satu petak toko di sentra kuliner yang dibangun di Carocok Painan, sebagai sarana untuk berjualan kopi mancakau.
Dalam kesempatan itu, bupati bersama rombongan disuguhi minum kopi Mancakau. Sehabis mencicipi minuman kopi, bupati secara gamblang, mengaku kopi mancakau memiliki sansani unik dibanding dengan kopi daerah lain, terutama wanginya khas.
Usai launching bupati memborong semua stok kopi yang ada, kemudian membagikan kepada wartawan, kepala dinas, dan undangan lainya.
Sementara itu, Wali Nagari Koto Rawang Derijol, mengatakan, luas lahan perkebunan kopi di nagarinya ada sekitar 30 hektar, dengan jumlah petani sekitar 150 kepala keluarga ( KK).
Menurutnya, adanya produksi bubuk kopi “Mancakau” berhasil meningkatkan penghasilan petani lima kali lipat.
” Petani menjual bubuk kopi satu kg Rp 75 ribu, sementara bila yang dijual bijinya hanya Rp 25 ribu,” kata wali nagari.
Dijelaskan, usaha untuk merintis produksi bubuk kopi sudah dilakukan semenjak tahun 2018 lalu, dengan melakukan pelatihan petani, kemudian dilanjutkan tahun 2019 untuk membuat kemasan dan merek hingga dilaunching hari ini.
Ditambahkan pihaknya optimis kopi mancakau akan mampu menguasai pasar, karena aroma kopi produksi nagarinya memiliki sensasi khas.
” Yang istimewa sekali rasanya akan berubah menjadi wangi durian jika biji kopi dipanen bersamaan dengan musim durian,”kata wali nagari.***