Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHHUKUM & KRIMINALPERISTIWATERBARU

Kebakaran Terus Meluas, Polres Pessel Mulai Lakukan Penyelidikan

111
×

Kebakaran Terus Meluas, Polres Pessel Mulai Lakukan Penyelidikan

Sebarkan artikel ini

PAINAN, RELASIPUBLIK – Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Selatan (Pessel), sudah mulai melakukan penyelidikan penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kapolres Pessel, AKBP Fery Herlambang mengatakan, Satuan Reskrim dan Intel telah turun ke lokasi. Proses dimulai dengan meminta keterangan pemilik lahan di sekitar area.

“Di sana ada Koperasi Bina Tani di Lunang. Mereka berada di sekitar lahan yang terbakar. Kami akan minta keterangannya,” ujarnya pada Relasipublik.com Jumat (16/8) di Painan.

Karhutla di Pessel masih terus berlanjut. Berdasarkan pantauan satelit, sedikitnya terdapat enam titik api. Namun yang paling parah di Kecamatan Lunang.

Sedikitnya 80 Hektar lahan gambut telah ludes dilahap si jago merah. Semuanya dipastikan berada dalam kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK).

Kini, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri masih berjibaku memadamkan api. Bahkan, anggota Kepolisian Sektor setempat telah turun sejak Jumat 10 Agustus 2019.

Dari keterangan awal itu, lanjut Kapolres, akan dilakukan proses lebih lanjut, apakah motif kebakaran murni karena terbakar atau memang sengaja dibakar.

“Awalnya hanya 50 Hektar. Kemudian merentet. Namun, kini dari laporan yang saya terima, intensitasnya sudah mulai berkurang, “ujarnya lagi.

Jika terdapat unsur kesengajaan, dirinya menegaskan bakal menindak sesuai hukum yang berlaku. Sebab, persoalan Karhutla kini menjadi perhatian serius.

Secara terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD, Doni Boy mengungkapkan berdasarkan pantauan satelit, 2 titik api kembali terlihat pada Rabu 14 Agustus 2019.

Guna mengantisipasi dampak yang lebih luas, pihaknya mulai menambah personil. Api terus berpindah-pindah dari satu titik ke titik yang lain, sehingga sulit dipadamkan.

“Personil kami di sana kini 20 orang. Awalnya hanya 10 orang. Medan yang rumit masih jadi kendala. Bahkan harus naik boat untuk bisa sampai ke lokasi,” tutupnya. (min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *