Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMAPOLITIKTERBARU

Antisipasi Kerawanan Pilkada, Kapolda Sumbar Kunjungi Bawaslu dan KPU

109
×

Antisipasi Kerawanan Pilkada, Kapolda Sumbar Kunjungi Bawaslu dan KPU

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Kapolda Sumbar Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Toni Harmanto bersama Dir Intelkam Kombes Pol Heri Prihanto, Wadir Reskrimum AKBP Mochtar SupandiĀ 

Siregar, lakukan kunjungan ke Bawaslu Sumbar dan KPU Sumbar, Kamis (12/3).

Saat di Bawaslu Sumbar, Kapolda disambut langsung Ketua Bawaslu Surya Efitrimen bersama anggotanya, sedangkan di KPU Sumbar disambut Ketua KPU Amnasmen dan anggota.

Kepada dua penyelenggara pemilu itu, kapolda membahas Indeks kerawanan pilkada serentak 2020 di Sumbar.

“Kami ingin bersama-sama dalam melakukan kegiatan pelaksanaan pilkada nanti di Sumbar,” kata Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto kepada wartawan seusai kunjungan di Bawaslu dan KPU di Sumbar itu.

Tidak itu saja, Toni Harmanto juga menjelasnya tujuan kunjungannya itu juga ingin menyamakan persepsi soal Indeks kerawanan pilkada. “Karena kami melihat versi Indeks kerawanan yang ada dari sisi yang berbeda dari kedua penyelenggara pemilu ini,” lanjut Kapolda.

Kalau di Polri, imbuh Toni, soal potensi kerawanan itu dimasukkan kedalam Indeks potensi kerawanan (IPK), sedangkan bagi Bawaslu dikenal dengan sebutan Indeks kerawanan pemilu (IKP).

“Dari dua perspektif yang berbeda ini, Bawaslu Sumbar menempatkan Sumbar berada posisi 3 tingkat kerawanannya, sedangkan Polri menetapkan potensi kerawanan di Sumbar berada pada posisi lima,” kata pria bintang dua ini.

“Untuk itulah, guna mencari output yang baik dalam pencegahan potensi kerawanan itu maka kolaborasi Polri dengan Bawaslu sangat penting, terlebih dari sisi keamanannya,” kata
Toni Harmanto.

Sedangkan Ketua Bawaslu Sumbar, Surya Efitrimen menyampaikan sebagai mana disebutkan Kapolda tadi, Bawaslu menyusun Indeks kerawanan pemilu itu berbasis dari 162 indikator kemudian 51 Sub dimensi.

“Dimana indikator yang kami pergunakan itu tentu berkaitan dengan kerawanan dari sisi pengumpulan data-data yang dilakukan Bawaslu termasuk ke daerah yang menjadi basis analisis IKP ini dikeluarkan,” kata Surya Efitimen.

Surya mengakui munculnya data IKP Bawaslu itu berasal dari data yang juga dikumpulkan dari pihak kepolisian dan juga KPU dan Bawaslu di kabupaten kota di Sumbar dan juga rekan-rekan media.

“Nah, berdasarkan data-data dari elemen yang saya sebutkan diatas tadi, tim analisis Bawaslu RI menyusun IKP Pilkada serentak 2020 di Sumbar,” jelas Surya Efitrimen.

Hal senada juga dikatakan ketua KPU Sumbar Amnasmen, dimana tingkat kerawanan pilgub tersebut berada didaerah-daerah perbatasan antar provinsi.

Amnasmen juga sangat berharap, pada pilkada mendatang bisa sukses tanpa adanya keributan, sehingga stabilitas daerah ini bisa terjaga.

Selain berharap, Amnasmen juga berterimaksih pada Kapilda beserta jajaran yang sudah sangat pro-aktif dalam mengamankan semua tahapan pemilu.

“Kami sangat berterimakasih pada pak Kapolda yang sudah sangat peduli dengan kami, khususnya dalam mengamankan semua tahapan pikada sampai hari puncaknya kelak, yakni pemilihan serta penetapan,” tutur Amnasmen mengakhiri. (Nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *