JAKARTA, RELASIPUBLIK – Menghadapi banyak tantangan sosial dan lingkungan, praktik investasi menjadi sesuatu tren dalam dekade terakhir. Bahkan, investasi tersebut telah mempertanyakan gagasan kuno bahwa isu-isu global dapat diatasi melalui kontribusi filantropi, dengan investasi pasar yang berfokus secara eksklusif pada keuntungan moneter.
Bentuk investasi baru yang muncul ini hadir dengan janji untuk memunculkan yang terbaik dari sistem nirlaba dan nirlaba, menggabungkannya untuk menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang positif di samping pengembalian keuangan yang rapi. Tampaknya menjadi formula win-win dan sebagai panggilan untuk mengatasi masalah global dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, begitu juga peluang bagi investor dan inovator.
Youth Global Forum yang terbentuk di Kota Kosmopolitan Paris, Perancis itu, tidak hanya untuk membekali para pebisnis muda dengan alat yang diperlukan untuk berkembang di bidang investasi dampak, tetapi juga untuk menumbuhkan kepemimpinan, nilai-nilai kemanusiaan, rasa sosial yang kuat dan bertanggung jawab.
Melalui kombinasi yang harmonis dari program pendidikan dan kegiatan pertukaran budaya, peserta merasa diberdayakan dan terinspirasi untuk menghasilkan perubahan positif dalam komunitas mereka. Serangkaian ceramah yang informatif, masterclasses, studi kasus dan lokakarya sangat interaktif dilakukan oleh para ahli yang terhormat membantu peserta untuk mendapatkan wawasan tentang dunia investasi dampak yang kompleks dan belajar tentang peluang yang dapat memungkinkan mereka untuk menyadari potensi maksimal mereka. Wirausahawan muda akan memiliki kesempatan untuk mempresentasikan proyek bisnis mereka sendiri terkait dengan tema acara, dengan pemenang yang menerima pendanaan untuk mewujudkan ide mereka.
Hal tersebut disampaikan Faruqi Ismael (25 th) mahasiswa Master Business Administrattion (MBA) di IPMI International Business, Jalan Rawajati Timur I no.1, Pancoran, Jakarta Selatan kepada relasipublik.com melalui pesan whatsApp Nya, Sabtu (17/11/2018).
Sebagai utusan kampus yang telah melalui seleksi Youth Global Forum pada 30 Nopember 2018 lalu, Faruqi telah mengantongi ide untuk mengangkat salah satu UKM yang bakal diberdayakan kembali dengan memberikan solusi penjualan secara digital.
UKM tersebut berada di Kampung Halaman saya. Yakni, “UKM Linggo Penegar”, memproduksi “Asap Cair Batok Kelapa”, yang dikelolah oleh Kekompok Tani Bangun Bersama Nagari Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), ulasnya .
Dengan program tersebut, kita mengharapkan dampak positif terhadap UKM Linggo Penegar, terutama dibidang pemasaran sehingga kedepannya Kelompok Tani Bangun Bersama bisa lebih giat lagi untuk meningkatkan produksi Asap Cair Batok Kelapa Nya, harap Faruqi .(Anto)
