Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMANASIONALPERISTIWA

Waspadalah, Rabies Bisa Berakhir dengan Kematian

178
×

Waspadalah, Rabies Bisa Berakhir dengan Kematian

Sebarkan artikel ini
Dokter hewan sedang menyuntikkan vaksin anti rabies pada seekor anjing. (Foto dok Nyoman Hendra Wibowo/rwa)

Rabies belum ada obatnya, bila seseorang digigit oleh hewan yang terjangkit virus rabies, resikonya bisa fatal. Sebab, orang yang tertular rabies, hampir 100% akan berakhir dengan kematian. Untuk itu, waspadalah !

PADANG, RELASI PUBLIK–Beberapa hari belakangan Ratna Juwita (35 tahun) agak kebingung melihat anjing peliharaannya berprilaku sedikit aneh.. kata warga jalan Parak Gadang-Kelurahan  Simpang Haru-Kecamatan Padang Timur ini, beberapa hari belakangan anjingnya yang dibebaskan bermain ke luar rumah itu, terlihat berprilaku berubah dan sedikit agresif.

Melihat prilaku anjingnya sedikit berubah itu, kata ibu dua orang anak ini, ia menjadi khawatir, jangan-jangan anjingnya tertular virus rabies. ”Anjing saya itu, selama ini bebas berkeliaran. Saya khawatir, jangan-jangan anjing itu tertular virus rabies,” kata Ratna Juwita.

Agaknya kekhawatiran Ratna Juwita itu tak berlebihan, sebab menurut data yang ada di Dinas Peternakan Sumbar, beberapa tahun belakangan virus rabies tersebut memang sedang “mewabah” di Sumbar.

Berdasarkan data yang ada, populasi hewan jenis anjing di Sumbar berkisar 247.000 ekor, diantaranya 148.200 ekor adalah anjing liar dan 98.800 ekor anjing piaraan.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, sejak Januari hingga April 2023 terdapat 1.171 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Sumbar.

Menurut Sukarli S.Pt., M.Si, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, angka ini membuat Sumbar jadi provinsi nomor urut lima penyumbang tertinggi kasus rabies di Indonesia.

“Dari ribuan kasus gigitan hewan penular rabies di Sumbar tersebut, sembilan dinyatakan positif,” katanya pada wartawan pekan lalu.

Sebaran kasus rabies di Sumbar ini kata Sukarli, berada di Kabupaten Pasaman Barat, Agam hingga Kota Payakumbuh.

Tingginya kasus gigitan hewan penular rabies disebabkan dengan berbagai faktor. Salah satunya, masyarakat Sumbar yang gemar memelihara hewan seperti kucing serta anjing.

“Untuk menekan kasus ini, kita gencar mensosialisasikan pada masyarakat untuk melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaanya. Hingga saat ini, capaian vaksinasi rabies sebanyak 7.406 dosis,” katanya.

Sukarli mengaku pihaknya sudah menyediakan vaksin rabies, sudah distribusikan sebanyak 7.500 dosis yang bersumber dari APBN. Juga akan datang vaksin rabies sebanyak 20 ribu dosis dari dana APBD provinsi.

Ia pun menampik populasi hewan penular rabies di Sumbar cukup tinggi. Tahun 2022, salah satunya populasi ternak anjing mencapai 240,192 ekor.

“Anjing yang masuk ke Sumbar kebanyakan dari Jawa Barat. Dalam setahun, diperkirakan sekitar 30 ribu ekor masuk ke Sumbar.” ujarnya.

Dikatakan oleh Sukarli, hewan yang paling berpotensi terlular rabies itu adalah hewan yang dibiarkan bebas berkeliaran tanpa pengawasan oleh si pemilik. Sebab, bila hewan itu diserang oleh hewan yang sudah tertular rabies, hampir dipastikan bahwa hewan tersebut akan terjangkit virus rabies pula.

Yang lebih berbahayanya, kata Sukarli, bila hewan yang sudah terjangkit virus rabies itu menyerang manusia pula. Bila ini terjadi, apalagi tidak mendapat penanganan medis secara cepat, bukan tak mungkin akan berakhir dengan kematian. Sebab, virus rabies ini menyerang sistem syaraf pusat.

Untuk itu, Sukarli mengimbau masyarakat agar betul-betul menjaga hewan peliharaannya, seperti ; anjing, kucing dan kera. Sebab, bila hewan itu tertular rabies, bukan tak mungkin akan tertular pula pada manusia.

“Manusia dapat terjangkit rabies bila digigit atau dicakar oleh hewan yang sudah terkena rabies. Air liur hewan yang terkena rabies membawa virus rabies. Di Indonesia, anjing merupakan hewan yang paling banyak menjadi sumber penularan rabies ini,” ungkap Sukarli. (Rangga EK Fadil)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *