PADANG, RELASI PUBLIK – Sejarah baru telah dilahirkan. Word Islamic Entrepreneur Summit (WIES) dipatenkan untuk ‘diasuh’ oleh Sumatera Barat. Wapres RI Ma’ruf Amin dan Menparekraf Sandiaga Uno menetapkan Provinsi Sumatera Barat menjadi pusat pengembangan syariah dan lalulintas ekonomi syariah atau Islamic entrepreneurs dunia.
“Mari kita kukuhkan kerja sama wirausaha muslim dari seluruh penjuru dunia demi wujudkan pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Dan ini kita mulai di tempat ini, di Sumatera Barat,” ujar Wapres RI Ma’ruf Amin saat menutup sambutannya pada peresmian Word Islamic Entrepreneur Summit (WIES) 2023, di Padang, Sumatera Barat.
Wapres mengatakan bahwa hasil bincang ringan dengan delegasi Kuwait, terlontar komitmennya. “Dia (Mr Abdulla Hassan Thakur, Chair and Founder Global Islamic Chamber of Trade and Commerce Kuwait) sudah berkomitmen untuk membangun dan akan melakukan berbagai kegiatan di Sumatera Barat. Saya bilang bahwa kita semua sudah lalai, maka jangan ditunda, kita harus bergerak membangun ekonomi umat yang kuat di seluruh dunia,” ujar Ma’ruf Amin, Jumat (8/9/2023).
Sementara itu, Menparekraf RI Sandiago Uno, dalam sambutannya pada WIES 2023 di Hotel Pangerans Beach itu menyampaikan bahwa Word Islamic Entrepreneur Summit 2023 untuk menggagas integrasi program perekonomian syariah secara global. Ada empat topik utama yang dibahas oleh kelompok diskusi pra-KTT, yaitu bisnis, pemuda, pariwisata, dan perempuan,” ungkap Sandiaga.
Topik bisnis difokuskan pada perancangan kerangka kerja kolaboratif untuk mikro, kecil, dan usaha menengah di Negara-negara berkembang. Pengembangan struktur jalur partisipasi pemuda di industri digital, juga menjadi isu utama.
Diskusi pariwisata fokus utamanya mengeksplorasi mekanisme yang efektif untuk membawa pariwisata pedesaan ke dalam paket agenda pariwisata nasional. Dan tentu saja, perempuan menjadi topik yang tak kalah menariknya untuk dibahas.
“Bagaimana praktik terbaik pemberdayaan perempuan dalam bisnis melalui inklusi digital. Sebab, Sumatera Barat mempunyai keterlibatan perempuan sebagai profesional terbesar di bidang ini di Indonesia. Sekitar 58,97% tenaga profesional di Sumatera Barat adalah perempuan,” ujar Sandiaga mengungkap data BPS 2020.
Terpisah, koordinator panitia WIES 2023, Nadirsyah Bakri, kepada Padek.Co, mengungkapkan, WIES 2023 ini mengangkat bermacam kegiatan entrepreneur, di antaranya B2B (business to business), dan travel mart.
“Badan Promosi Pariwisata Daerah yang meng-handle dan matching-kan antara satu pebisnis dengan bisnis lainnya untuk komoditi tentu kita serahkan kepada Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Sumbar bersama Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Sumbar, dibantu Hipmi. Jadi konsepnya ke B-WIES,” ujar Nadirsyah Bakri.
B-WIES ini dibagi menjadi dua bagian besar yakni, Tourism Industry, dan Others Commodity. “Kegiatannya seperti Travel Mart (pasar wisata). Di dalamnya ada kegiatan expo industry, business matching yang berakhir di Table Top,” ujar Sekjen ASITA Sumbar itu.
Business matching adalah pencocokan para pebisnis yang hadir di WIES ini. Apakah mereka sellers atau buyers. Lalu setelah kita matching-kan secara online, tentu kita matching-kan offline di Hotel Pangeran.
Di venue, setelah kita matching-kan tentu kita mengadakan Table Top. Table Top itu adalah bertemu janji antara seller dengan buyer di meja-meja yang sudah kita siapkan. Kurang lebih ada 32 table top.
Seller dari tourism industry berbentuk travel agency itu datang dari Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Jepang, Bali, Jawa Barat, Jakarta, Riau dan Jambi. Kita membantu kawan-kawan Desa Wisata hadir sebagai seller, perbankan, perhotelan, maskapai Airline Garuda Indonesia, kita juga siapkan table bagi mereka untuk Table Top. Selain itu kita dibantu oleh PHRI yang telah mensponsori dan memberikan akomodasi terhadap kurang lebih 58 buyers.
“Kalau kita bicara tentang table tertentu ada ujungnya ada revenue. Revenue yang ada, kemarin estimasinya, tapi kita belum konkret hitung, kurang lebih 1 miliar rupiah. Ekspektasi dalam temu janji ini transaksi bisnis yang akan datang itu sekitar 3 miliaran rupiah. Malahan sebelum table top dibuka saja, sudah ada kawan dari travel umrah yang mendapat transaksi bisnis. Besok (revenue) ini kita konkretkan,” tutupnya. (Rilis)