SAWAHLUNTO, RELASIPUBLUK – Walikota sawahlunto Deri Asta yang didampingi Wawako Zohirin, Asisten 1 dan Kakan Kemenag Sawahlunto menyerahkan secara simbolis jasa guru mengaji utk 450 orang, imam masjid 11 orang, muazin 11 orang, garim masjid 50 org, garim musalla/surau 35 orang, penyelnggara jenazah 25 orang. Kesemuanya itu menerima jasa utk empat bulan dari juni sampai dengan september 2018.
Jasa yang diberikan oleh Pemko Sawahlunto itu sendiri ditransfer melalui rekening masing masing (transaksi non tunai), sedangkan di masjid hanya penandatanganan amprah. Utk imam dan muazin menerima perbulan Rp. 1.250 ribu rupiah, guru mengaji, garim, penyelnggara jenazah masin2 terima Rp. 500 ribu perbulan.
Biasanya penyerahan ini tanpa disertai ceramah agama namun sesuai arahan Walikota setiap penyerahan seperti ini harus pakai ceramah agama, yang memberikan ceramah kali ini ustad H.Yusmanto S.Ag.MA, yang sehari-hari menjabat Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kemenag Sawahlunto dengan kesimpulan ceramah ambil hikmah dari gempa palu, perkuat agama dan guru mengaji tingkatkan sdm.
Dalam kesempatan tersebut walikota Deri Asta mengatak bahwa tidak akan ada pemangkasan jasa bagi para pejuang agama sebagaimana isu yang beredar selama ini bahwa kalau Deri Asta jadi walikota jasa2 di atas dipangkas, isu itu tidaklah benar , malah kami ingin meningkatkannya jika anggaran memungkinkan, ujarnya.
Hanya saja lanjut Deri Asta, kegiatan seperti ini hrs ada evaluasi apakah semuanya aktif atau tidak, Walikota juga mengingatkan bagi penerima jasa untuk membuat laporan karena ini memakai anggaran negara, pesan Deri.
Walikota juga menghimbau kepada masyarakat untuk meramaikan masjid dan musalla untuk salat 5 waktu berjamaah bukan hanya sholat subuh, kemudian walikota juga meminta kepada garim, muazin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat seperti kebersihan masjid, azan dan Imam yang bagus, sebutnya.
Diakhir sambutannya Walikota menjelaskan bahwa pertemuan seperti ini perlu dilakukan utk menjalin silaturahmi, “biarlah ceramah yang panjang, kalau pidato walikota nggak usah panjang-panjang ,” pungkas Deri Asta sambil bercanda.(Jun)
