Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaBERITA UTAMANASIONALTERBARU

Ujung Derita Sicincin-Malalak, Ulah Infrastruktur Integral Tidak Tuntas

230
×

Ujung Derita Sicincin-Malalak, Ulah Infrastruktur Integral Tidak Tuntas

Sebarkan artikel ini
Pemerhati Infrastruktur dan Ahli Geologi Sumbar Ade Edward bersama Sam Salam. (Foto dok/Rls)

PADANG, RELASI PUBLIK – Jalur Padang-Bukittinggi via Lembah Anai dan Padang Panjang sudah overload dan geografis tanah labil ancaman jalan longsor dan terban.

Era Gamawan Fauzi Gubernur mulai digagas infrastruktur terintegrasi di Sumatra Barat.

Mulai dilakukan rencana jalur alternatif Padang-Bukittinggi, skema nya termasuk Sicincin-Malalak. Tidak itu saja ada jalur alternatif Buayan, Asam Pulau keluar Sicincin masuk Malalak.

Desain susah ada, ada terowongan dan ada jembatan di Ngarai Sianok, tapi gimana lagi, road map tinggal road map, derita itu kini terasa, setelah jalur Lembah Anai putus total, kendaraan pun suka tidak suka masuk Padang Lua dan Malalak-Sicincin.

Kondisi jalan rusak parah, ruas jalan pun kecil, sudah banyak cerita miris pengedaran sejak Lembah Anai putus total.

Respon penguasa lambat jangankan berharap antisipasi. Apa penyebabnya, uang kah atau kewenangan kah?

“Soal kenyamanan publik janganlah bicara kewenangan dan uang juga lagi, lihat dan dengarlah jeritan pengendara setiap hari di ruas itu,” ujar Pemerhati Infrastruktur dan Ahli Geologi Sumbar Ade Edward, Selasa 25/-6-2024 di Padang.

Terus kalau bicara kualitas kerja dengan respon cepat memperbaiki, Ade Edward pun menciracau.

“Heyy bro..ini zaman sudah modern teknologi beton pun sudah tinggi, ada beton dua jam sudah keras, sekarang mau gak perbaiki itu ruas, atau biar derita publik itu berkepanjangan hingga jalur Lembah Anai selesai diperbaiki dan dilewati,” ujar Ade Edward.

Sedangkan pengusaha Sumbar Sam Salam mencibir kalau alasan soal anggaran tidak ada.

“Banyak mekanisme pembiayaan yang bisa dilakukan asal gubernur mau dan tidak melanggar regulasi. Pakai saja mekanisme profit sharing,” ujar Sam Salam.

Pengusaha Sumbar ini sebenarnya ‘singa lagi tidur semua’, duit pengusaha Sumbar ini stag, karena melihat pola kolaborasi dari pengusaha yang tak kuat dengan inovasi dan kreatifitas pembiayaan.

“Kalau pengusaha Sumbar ini separo saja satu visi dengan gubernur dan ketua DPRD ada ruang koordinasi dan komunikasi, ruas jalan Malalak-Padang Lua yang viral saat ini atau infrastruktur lain di Sumbar bisa dikerjakan dengan mekanisme profit sharing tadi itu,”ujar Sam Salam.

Tunggu apa lagi, dana pihak ketiga ada, lalu kata Ade Edward ahli rancang bangun dan beton ada.

“Terobosan Gubernur dan pasokan data yang benar ke Pak Gubernur saja lagi,” ujarnya. (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *