PAINAN, RELASIPUBLIK- Masyarakat Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, patut berbangga. Sebab, tugu ikan Mungkuih sebagai ikon daerah setempat akhirnya berdiri kokoh di Pasar Balaiselasa.
Rizal MS (54), tokoh masyarakat setempat sekaligus penggagas ide tersebut, mengatakan, berdirinya sebuah tugu disuatu daerah merupakan sebuah ikon yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap ciri khas suatu wilayah. Menurut dia, ide membuat tugu ikan Mungkuih itu sudah muncul sejak lama, namun baru direalisasikan oleh pemerintah kecamatan April 2017 kemarin.
“Saat ini pengerjaannya sudah hampir rampung, sudah sekitar 90 persen. Nanti ada sedikit perbaikan warna cat yang lebih terang. Kalau lampu sudah siap, tinggal mengalirkan listrik saja,” katanya. Jumat, (28/12).
Ia menjelaskan, hingga kini sebagian besar masyarakat di Kecamatan Ranah Pesisir, khususnya Nagari Pelangai Gadang, Lubuak Cubadak, dan sekitarnya memang sejak dulunya hobi Mengaik (menangkap) ikan Mungkuih di sungai.
“Jadi, sangat tepat rasanya Kecamatan Ranah Pesisir, memiliki sebuah tugu yang melambangkan ciri khas daerah kita,” ujar Rizal MS, yang juga berprofesi sebagai Seniman, alumni SMSR 1984 Padang, Jurusan Seni Lukis ini.
Menurut dia, tugu Mungkuih yang dibangun saat itu, ada empat sisi yang melambangkan ikon daerah, yakni logo Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, filsafat tentang keberadaan Nagari Pelangai, filsafat tentang keberadaan Nagari Sungai Tunu yang masuk dalam topografi Nagari Pelangai, kemudian terakhir tentang nama-nama pahlawan yang pernah berjasa di Kecamatan Ranah Pesisir.
“Ada lima nama pahlawan yang dituliskan pada tugu tersebut, yakni Sae Ahmad, Supin Yatim, Hamid Bai, M.Talip, dan Syofian Yatim. Penetapan nama pahlawan ini, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara tokoh masyarakat, ninik mamak, KAN, dan pemerintah kecamatan, karena dinilai telah berjasa kepada daerahnya,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, sesuai hasil musyawarah dengan pihak kecamatan, tugu ikan mungkuih itu, ditempatkan dilokasi yang sangat strategis, yakni di pertigaan jalan antara kantor camat dan polsek Balai Selasa. Sehingga akan memunculkan sebuah kesan yang sangat elok dipandang mata.
“Jadi, tugu ikan mungkuih ini dibuat tidak sekadar memberikan keindahan semata. Namun, lebih kepada simbol keberadaan sebuah nagari. Sehingga, secara tidak langsung mampu pula membawa pesan sesuai ciri khas daerah kepada kalayak ramai,” ujarnya.
Ia menambahkan, bentuk atau desain sebuah tugu tak selalu berbentuk seperti tiang atau menara yang menjulang tinggi. Namun, ada juga bentuk tugu yang simpel dan punya tampilan yang lebih besar dan lebar serta menarik.
“Berdirinya sebuah tugu ikan mungkuih ini, juga disesuaikan dengan filosofi nagari. Pada lantai dasar dibangun melingkar sesuai pepatah minang adat Salingka Nagari dan pada posisi tiang dibangun segi empat yang merupakan simbol nagari,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Ranah Pesisir, Zul Arzil mengatakan, pihaknya sangat merespon positif pembangunan tugu ikan Mungkuih di Balaiselasa. Sebelumnya, Muspika kecamatan bersama masyarakat setempat sudah duduk bersama membicarakan keberadaan tugu tersebut.
“Setelah pengerjaannya selesai, nantinya akan diresmikan secara langsung oleh Bupati Pessel Hendrajoni, sekalian meresmikan pasar modern Balaiselasa,” ucapnya.
Ia menyebutkan, pembangunan tugu pada masing-masing kecamatan merupakan intruksi langsung dari pimpinan. Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diharuskan memiliki tugu sebagai ikon daerah masing masing.
“Saat ini pihak kami tengah mempersiapkan rapat koordinasi dengan seluruh pihak terkait. Rencananya peresmian tugu ini akan dilakukan awal Januari 2019 mendatang,” ujarnya. (kis)