Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
TERBARU

Tak Suka Kedatangan LSM dan Wartawan, Ini Tampang Kepala SDN Duko I Sumenep Yang Arogan

455
×

Tak Suka Kedatangan LSM dan Wartawan, Ini Tampang Kepala SDN Duko I Sumenep Yang Arogan

Sebarkan artikel ini

Sumenep, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko I, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, M. Yunus, dikeluhkan sejumlah pihak karena dinilai bersikap arogan, saat berhadapan dengan para wartawan dan LSM.

Sikap itu mencuat saat sejumlah jurnalis mencoba mengonfirmasi terkait pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah yang dipimpinnya. Alih-alih memberikan klarifikasi atau penjelasan sebagaimana mestinya, M. Yunus justru meminta wartawan menunjukkan surat tugas resmi.

Padahal, keberadaan LSM di lapangan tidak selalu dibekali surat tugas secara fisik, selama identitas dan legalitas media dapat dipertanggungjawabkan. Permintaan semacam itu, menurut beberapa jurnalis lokal, terkesan sebagai bentuk penghindaran dari keterbukaan informasi.

“ Kami merasa tidak dihargai. LSM bukan musuh, justru mitra dalam mengawal transparansi publik, termasuk di dunia pendidikan,” ujar MUHLIS.

Dalam video tersebar dibeberapa Group Whatsap itu, M yunus menyatakan bahwa LSM tidak berhak menanyakan penggunaan dana BOS krn bukan kapasitasnya. Yang berhak memeriksa Dinas dan pidkor atau BPK.

” Saya tidak suka kedatangan LSM dan wartawan,” Ucapnya

Namun, Keluhan atas sikap kepala sekolah tersebut juga datang dari warga dan wali murid yang mengaku kesulitan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.

Sebab, Sikap tertutup dan kurang bersahabat dari M. Yunus dianggap menghambat partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan.

Sementara, Menurut pegiat pendidikan di Sumenep, sikap kepala sekolah seharusnya mencerminkan semangat transparansi dan kolaborasi, bukan menebar ketegangan dengan wartawan, LSM atau masyarakat.

“ Dana BOS itu dana publik. Wajar jika ada pertanyaan dari masyarakat atau media. Kalau ditanggapi dengan sikap tertutup, akan menimbulkan kecurigaan,” terang aktivis pendidikan Hasyim Khafani.

Hingga berita ini ditayangkan, M. Yunus belum memberikan keterangan resmi kepada aqak media ini meskipun telah dihubungi.

( Noung daeng )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *