PASAMAN, RELASI PUBLIK – Konstelasi politik lokal di Kabupaten Pasaman yang meningkat menyusul pelaksanaan Pilkada 2024, yang berlanjut dengan PSU, tak pelak diwarnai dengan aneka informasi yang cenderung memojokkan pihak-pihak tertentu.
Sutrisman Raja Mudo tidak menampik bahwa salah satu objek informasi yang sulit dipertanggungjawabkan itu adalah Sabar AS, salah satu calon bupati di ajang Pilkada Pasaman 2024. Sabar berpasangan dengan Sukardi untuk posisi calon wakil bupati.
Menurut mantan wali nagari ini, sejumlah informasi melalui berbagai media yang beredar itu sering menempatkan Sabar sebagai pihak yang pantas dipersalahkan.
Sutrisman menunjuk contoh sebelum Lebaran lalu, di mana beredar informasi soal gaji ke-13 aparatur sipil negara (ASN) dan honor perangkat nagari yang terancam tidak dibayarkan.
“Informasi yang kita terima menyebutkan bahwa kondisi itu disebabkan karena ketidakmampuan Pak Sabar dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah,” ungkap Sutrisman.
Kalau informasi tersebut benar, menurut Sutrisman, tentu tidak elok untuk menimpakan semua kesalahan kepada Sabar karena sangat erat kaitannya dengan kemampuan keuangan daerah.
Dalam konteks yang lebih luas, Sutrisman menjelaskan bahwa dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah, Sabar telah menjalankan tugas sesuai dengan wewenang dan kompetensi yang ia miliki
“Tidak sekali pun kira mendengar Pak Sabar menabrak aturan yang ada,” tambahnya. “Semua langkah dan kebijakan yang dilakukan Pak Sabar didasarkan pada aturan dan regulasi yang ada,” sambungnya.
Makanya, menurut Sutrisman, masyarakat Pasaman diminta bijak dalam memilih informasi. Karena, menurut Sutrisman, bukan tidak mungkin ada di antara informasi yang beredar dimaksudkan untuk menyerang pihak-pihak tertentu.
Sutrisman menyarankan agar masyarakat Pasaman yang aktif di media sosial ikut berperan aktif meluruskan informasi-informasi yang bertendensi untuk menyerang pihak-pihak tertentu itu.
Pada bagian lain Sutrisman mengharapkan supaya orang baik untuk memilih orang baik. “Ingat, waktu satu menit di kamar pencoplosan TPS akan menentukan masa depan daerah Pasaman lima tahun ke depan,” ujarnya.
(spa)