SUMBAR, RELASI PUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, melakukan kunjungan resmi ke kantor Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meminta dukungan atas usulan calon Pahlawan Nasional dari Ranah Minang.
“Alhamdulillah, kami disambut dengan baik oleh Pak Menko. Tujuan utama kami adalah memohon dukungan beliau agar usulan calon Pahlawan Nasional dari Sumbar bisa dikabulkan,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (14/6/2025).
Pada pertemuan tersebut, Mahyeldi menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar mengusulkan Prof. Dr. Abu Hanifah, M.D. sebagai calon Pahlawan Nasional tahun ini. Usulan tersebut telah disampaikan secara resmi ke Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Sosial.
Abu Hanifah adalah tokoh asal Padang Panjang yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan bangsa. Ia dikenal sebagai salah satu arsitek utama Sumpah Pemuda 1928, serta pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selain sebagai dokter, Abu Hanifah juga dikenal sebagai jurnalis, diplomat, dan pejuang kemerdekaan yang gigih.
“Atas jasa dan perannya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasional, kami merasa sudah saatnya beliau mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional,” jelas Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, Menko Yusril menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan bahwa kementeriannya juga akan mengusulkan nama yang sama kepada Kementerian Sosial RI.
“Ini tentu kabar baik yang menambah optimisme kita. Semoga dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari kementerian, harapan kita bersama segera terwujud,” ungkap Mahyeldi.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Sumbar untuk turut mendoakan dan mendukung proses penetapan Prof. Dr. Abu Hanifah sebagai Pahlawan Nasional.
“Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada sejarah dan tokoh besar Minangkabau yang telah berjasa untuk bangsa. Mari kita doakan agar perjuangan beliau mendapatkan pengakuan tertinggi dari negara,” pungkasnya. (adpsb/bud)
