Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BERITA UTAMADAERAHTERBARU

Sumbar Raih Penghargaan Provinsi Terbaik di Festival PeSoNa 2025

210
×

Sumbar Raih Penghargaan Provinsi Terbaik di Festival PeSoNa 2025

Sebarkan artikel ini
Wakil Menteri Kehutanan Kabinet Merah Putih, Sulaiman Umar Siddiq, serahkan penghargaan kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

JAKARTA, RELASI PUBLIK – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali mengukir prestasi nasional. Pada ajang Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) 2025, Sumbar dinobatkan sebagai Pemerintah Daerah Terbaik Tingkat Provinsi.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kehutanan Kabinet Merah Putih, Sulaiman Umar Siddiq, kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Mahyeldi menyampaikan apresiasinya atas penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, ini hasil kerja bersama. Ke depan, kita tetap berkomitmen mendorong perhutanan sosial dan pengelolaan hutan agar tetap terjaga,” ujarnya.

Kriteria Penilaian Sumbar

Beberapa faktor yang membuat Sumbar terpilih sebagai provinsi terbaik, di antaranya:

Memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perhutanan Sosial.

Dukungan sarana dan prasarana memadai.

Alokasi anggaran dari APBD, DBHDR, hingga program FOLU-NC tahap 1–3.

Penyediaan personel khusus dan pembentukan Pokja Percepatan Perhutanan Sosial.

Penerapan IAD berbasis PS, seperti IAD Hatta di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Pernah meraih penghargaan nasional di bidang perhutanan sosial.

Kerja sama lintas pihak dalam fasilitasi KPS dan KUPS.

Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan

Dalam sambutannya, Wamenhut Sulaiman Umar Siddiq menekankan pentingnya menjaga hutan dengan semangat “Merawat Hutan, Mewariskan Harapan.”

“Hutan bukan sekadar warisan, tapi titipan untuk generasi mendatang. Kita harus pastikan hutan tetap lestari, masyarakat sejahtera, dan Indonesia berdaulat atas sumber daya alamnya,” tegasnya.

Hingga kini, program perhutanan sosial telah mencakup lebih dari 8,3 juta hektar, dengan 1,4 juta kepala keluarga penerima manfaat serta terbentuknya 15.758 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Komoditas yang dihasilkan KUPS meliputi jagung, padi, kopi, madu hutan, kakao, kemiri, buah-buahan, hingga ekowisata.

Menurutnya, masyarakat sekitar hutan tidak hanya berperan sebagai penjaga, tetapi juga sebagai pelaku utama ekonomi hijau. Program ini sekaligus mendukung Asta Cita ke-2 (swasembada pangan, energi, air, dan ekonomi hijau-biru) serta Asta Cita ke-8 (pembangunan desa dan daerah).

“Penghargaan ini adalah apresiasi tertinggi atas kerja keras semua pihak. Semoga menjadi pemacu semangat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat sekaligus kelestarian hutan di Indonesia,” pungkas Sulaiman.

Festival PeSoNa 2025 menjadi momentum untuk menegaskan kembali tekad bersama: hutan Indonesia adalah sumber kehidupan, kesejahteraan, dan harapan bagi masa depan. (Adpsb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *