JAKARTA, RELASI PUBLIK—Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di ajang Innovative Government Award (IGA) 2023. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, terpilih sebagai salah satu dari sembilan Kepala Daerah yang akan mempresentasikan program inovasi daerah pada tahap akhir penilaian.
Gubernur Mahyeldi secara langsung memaparkan dua program inovasi unggulan Sumbar, yaitu inovasi “Masuk Surga” dan inovasi “LIHAI,” di hadapan Sekretaris Jenderal Kemendagri beserta jajaran dan para juri. Inovasi ini telah memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Sumbar.
“Secara umum, dengan APBD sebesar 6,7 triliun dan populasi Sumbar yang mencapai 5,6 juta jiwa, kami telah melahirkan 459 inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat pada tahun 2023. Tahapannya terdiri dari 96 inovasi inisiatif, 46 inovasi uji coba, dan 317 inovasi pada tahap penerapan,” ujar Gubernur.
Gubernur Mahyeldi melanjutkan, Sumbar pada tahun 2023 telah menghasilkan 320 inovasi berbasis digital dan 139 inovasi berbasis nondigital. Berdasarkan jenisnya, 261 inovasi terkait pelayanan publik, 104 inovasi terkait tata kelola pemerintahan, dan 94 inovasi jenis lainnya.
“Inovasi pertama yang ingin kami paparkan adalah ‘Masuk Surga’, singkatan dari ‘Memberikan Akses Mudah dan Komprehensif untuk Seluruh Warga.’ Inovasi ini meliputi penyediaan fasilitas antar jemput gratis bagi pasien operasi katarak dan pemeriksaan mata gratis bagi pendamping pasien (keluarga pasien) yang akan berobat,” jelas Gubernur dalam presentasinya.
Gubernur menjelaskan bahwa inovasi “Masuk Surga” bertujuan untuk meningkatkan kunjungan ke UPTD Balai Kesehatan Indra Mata (BKIM) Sumbar, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mendeteksi dini gangguan penglihatan warga Sumbar, serta menurunkan persentase diagnosa katarak di Sumbar.
“Setelah menerapkan inovasi ‘Masuk Surga’, kunjungan ke BKIM Sumbar meningkat. Sebelum inovasi, kunjungan tahun 2021 sebanyak 1.978 orang, tahun pertama penerapan (2022) menjadi 4.376 orang, dan pada tahun kedua penerapan (2023) mencapai 6.009 orang. Hal ini juga berdampak pada peningkatan PAD,” tambahnya.
Penerapan inovasi “Masuk Surga” telah direplikasi oleh Kota Padang Panjang dan Kota Solok, membawa dampak positif bagi pelayanan serupa di kedua daerah tersebut. Atas inovasi ini, BKIM Sumbar meraih penghargaan Juara 1 Fasilitas Kesehatan Rujukan dari BPJS Kesehatan.
“Selanjutnya, inovasi kedua yang sangat positif adalah ‘LIHAI’, singkatan dari Laporan Informasi Harian Irigasi. Inovasi ini memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi untuk pengelolaan daerah irigasi secara online, realtime, update, dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja,” tambahnya lagi.
Gubernur menjelaskan bahwa inovasi “LIHAI” bertujuan untuk meningkatkan indeks kinerja sistem irigasi, efektivitas dan efisiensi dalam mempertahankan kondisi dan fungsi infrastruktur irigasi, meminimalisir konflik air, memungkinkan monitoring dan pelaporan pengelolaan daerah irigasi lebih cepat dan tepat waktu, serta mendukung misi pengurangan penggunaan kertas dalam pelaporan.
“Inovasi ini sesuai dengan arahan Presiden terkait menjadikan Negara sebagai lumbung pangan dunia. ‘LIHAI’ telah direplikasi oleh empat kabupaten dan kota di Sumbar. Aplikatifnya, inovasi ini memudahkan petugas lapangan dalam pemeliharaan, menjamin keberlanjutan ketersediaan air bagi petani, memudahkan jadwal tanam, serta memudahkan akses data irigasi,” tambah Gubernur.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendagri, Dr. Suhajar Diantoro, mengakui bahwa politik desentralisasi di Indonesia memberikan ruang bagi daerah untuk berkarya. Ini sekaligus menjadi strategi untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah pusat hingga saat ini telah menyerahkan 32 urusan kepada pemerintahan daerah.
“Kehidupan masyarakat modern Indonesia sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan Bapak/Ibu dan jajaran. Kita semua bertanggung jawab untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, penilaian ini memberikan gambaran sejauh mana pemerintah daerah menjalankan tugas pelayanan. Pekerjaan kita adalah untuk melayani masyarakat,” kata Suhajar.
Selama presentasi inovasi, Gubernur Mahyeldi menjawab berbagai pertanyaan dari dewan juri yang mencoba mendalami lebih lanjut mengenai keunggulan program “Masuk Surga” dan “LIHAI.” Beberapa juri yang hadir antara lain Titin Rosmasari dari CNN Indonesia, Rifqi Sjarief Assegaf, Ph.D dari pihak Kemitraan Pemerintah, serta Tri Widodo Wahyu Utomo selaku Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (LAN). (adpsb)