PADANG, RELASI PUBLIK – Membangun Kota Padang tidak mungkin dilakukan hanya oleh pemerintah kota saja. Perlu sinergi dan keterlibatan masyarakat untuk mewujudkan tujuan pembangunan yang sudah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta diturunkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) beserta anggaran yang dibutuhkan setiap tahunnya. Dengan jumlah Penduduk Kota Padang yang saat ini sudah mencapai 942.938 orang, jelas kompleksitas persoalan yang dihadapi masyarakat akan menyertai pembangunan yang dilaksanakan. Oleh karena itu perlu ada sinergi bersama masyarakat untuk ikut menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
“Saya pikir pembangunan partisipatif dengan keterlibatan aktif masyarakat jelas dapat menjadi solusi kompleksitas masalah Kota Padang yang sedang bertransformasi menjadi kota metropolitan. Idealnya, Pemerintah Kota Padang harus menfasilitasi partisipasi masyarakat tersebut, terutama dalam upaya mereka menyelesaikan masalah mulai dari tingkat RT, RW dan kelurahan. Tentu tidak cukup sampai di situ saja. Bagaimana pun dalam lingkungan kita juga ada tokoh-tokoh informal kita yang bisa menjadi motivator bagi masyarakat. Saya akan mengoptimalkan Tungku Tigo Sajarangan di setiap nagari yang ada di Kota Padang. Wujudnya adalah Program Sinergi Nagari yang menjadi program unggulan yang akan kami laksanakan. Ini adalah terobosan yang perlu dilakukan di Kota Padang terutama untuk menjadikan Padang sebagai kota pintar” jelas Fadly Amran dalam kampanye di Kecamatan Koto Tangah.
Kota Pintar (smart city) memiliki ciri penting yang tidak dapat dipisahkan dengan partisipasi masyarakat, khususnya dalam pengambilan keputusan terkait dengan rencana pembangunan yang dilaksanakan. Untuk itu, peran pemerintah kota untuk menyediakan platform digital yang dapat dimanfaatkan masyarakat berbasiskan masjid, mushola, surau dan tempat ibadah lainnya perlu dikembangkan. Dengan cara ini, semua masyarakat di RT dan RW dapat menyampaikan setiap persoalannya dan usulan penyelesaian masalahnya melalui pemanfaatan internet gratis yang disediakan Pemerintah Kota Padang.
“In syaa Allah kalau saya menjadi Walikota Padang semua sumber daya yang ada di Kota Padang disinergikan seperti Tungku Tigo Sajarangan, RT, RW dan Kecamatan serta pengurus masjid, musholla, surau atau temoat ibadah lainnya akan dijadikan basis pembelajaran bagi masyarakat dan pembangunan. Saya dan Buya Maigus Nasir juga akan mengawal setiap usulan masyarakat dengan menyediakan platform yang bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan kami. Bahkan untuk memastikan ini dapat dilaksanakan, saya akan menyiapkan gugus tugas yang membantu usulan masyarakat dapat direalisasikan sesuai aturan perundang-undang” tambah Fadly.Besarnya potensi partisipasi warga Kota Padang yang belum dimanfaatkan direfleksikan dengan jumlah Rukun Tetangga yang mencapai 3.444 RT dan 888 jumlah Rukun Warga (RW) yang dapat diberdayakan. Sementara, jumlah Masjid, Mushola dan tempat ibadah lainnya yang tersebar di 104 kelurahan tentu dapat menjadi kekuatan bersama membangun Kota Padang.
“Kota Pintar ini menjadi target pengembangan oleh pemerintah dan kita berharap Kota Padang dapat menjadi salah satu yang akan mencapainya. Dengan cara inilah Kota Padang akan bisa menarik investasi karena didukung oleh ekosistem ekonomi digital. Bahkan dengan diwujudkannya Kota Pintar ini, Saya yakin kita akan dapat mendukung berkembangnya startup, perusahaan teknologi, dan inovasi lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing ekonomi lokal” tutup Fadly dalam kesempatan berdialog dengan warga Koto Tangah dalam kampanye tersebut.