Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMATERBARU

Selamat Purna Tugas AKBP Jufnedi

263
×

Selamat Purna Tugas AKBP Jufnedi

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASIPUBLIK – Setelah melaksanakan tugas sejak 1982 (37 THN), saatnya AKBP Jufnedi memasuki masa Purna Bhakti, dan kembali menjadi rakyat biasa.

Sangat jarang seorang perwira mau berbaur bersama masyarakat biasa, namun AKBP Jufnedi adalah personil Polri yang senantiasa selalu berada dilingkungan masyarakat, baik kedai, rumah ibadah maupun tempat lainnya

Lebih dari setengah kedinasannya dihabiskan pada bagian inteli, sehingga sangat jarang Jufnedi ditemui memakai korp Kepolisian, sehingga banyak orang terkejut kalau sebenarnya sedang dengan anggota Kepolisian.

Jufnedi sudah palang melintang di Kepolisian Republik Indonesia, dari Kasat, Kapolsek, Waiapolres sampai denga subdit 1 Dir Intel Polda Sumbar.

Salah seorang pengurus partai Aguswanto, mengatakan, sangat jarang seorang perwira menengah mau duduk dan ngobrol diwarung kecil, seperti AKBP Jufnedi.

“Jufnedi itu Polisi ninik-mamak, kalau beliau berkenan pasti banyak partai yang mau mengambil menjadi pengurus di partai, karena beliau sosok sangat humanis,humoris dan cerdas,” tutur Agus.

Ditambahkannya, selama bertuga di Kepolisian, Jufnedi banyak membantu masyarakat, khususnya dalam memberi pemahaman tentang hukum dan rasa kemanusiaan sehingga hidup bisa lebih tertib serta lebih nyaman.

Sekaitan Purna Bhakti, AKBP Jufnedi meminta diri pada semua lapisan masyarakat, baik organisasi agama,sosial,politik,pemuda dan masyarakat, karena selama ini sering berkomunikasi dan berdiskusi, sehingga bisa saja ada hal disengaja atau tidak yang melukai, ia meminta maaf.

“Saya mohon diri dan minta maaf kepada semua lapisan masyarakat serta organisasi dan instansi,baik ormas,agama,pemuda dan politik, juga masyarakat banyak, karena ada sesuatu yang saya sengaja atau tidak sudah menyakiti,” tutur Jufnedi.

Ditambahkannya, Purna Bhakti bukan berarti memutus hubungan silaturahmi, meskipun secara kedinasan telah berakhir.

“Dinas saya memang sudah berakhir, namun secara pribadi silaturahmi harus tetap dijaga, karena itu nanah agama,” tuturnya mengakhiri. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *