Pembaca yang budiman,
Hati ini luluh, ketika perantau di batasi untuk menapak tanah kelahirannya. Mengobati kerinduan bagi kampuang halaman, sanak saudara, karib kerabat dan sejuta kenangan mengelayut ruang mata, betapa damainya bumi Ranah Bundo yang elok dan berbudaya.
Para perantau Ranah Bundo yang sangat dihormati dimanapun berada. Semoga semua selalu dalam lindungan Allah, SWT, Amin.
Rangkaian huruf yang dieja ini menjadi kalimat hati yang ingin disampaikan, meski hanya lewat maya. Semoga Covid 19 yang sedang mangancam dunia cepat berlalu di tanah yang selama ini penuh kedamaian.
Ditengah hati yang dilanda kegundahan, terbayang kegalauan, ribuan bahkan jutaan perantau Ranah Bundo sampai ke punjuru dunia. Penulis ingin menyampaikan sebuah pesan rindu buat perantau. Sebab peran perantau yang selama ini sangat memberikan dukungan utama dalam pembangunan daerah, terutama sekali bagi nagari tempat kelahiran para perantau.
Perantau Minang dikenal sebagai sosok sosok yang darmawan buat rakyat serta kampung halamannya, zakat terhadap masyarakat, bantuan pembangunan fasilitas sosial, fasilitas umum di setiap nagari. Ini adalah salah satu bentuk kecintaan serta pengabdian untuk tanah kelahiran dan kerabatnya. Namun Covid19 telah memporak porandakan semua. Sebuah kebanggaan kami buat para perantau yang selalu berpacu membantu kepentingan kepentinhan nagari, baik secara moril maupun materilnya.
Kini perantau yang sedang diamuk kerinduan itu terbatas oleh ruang dan waktu. Covid 19 seakan telah membelunggu kebebasan semuanya. Meski sebagian perantau telah menapakkan kakinya di kampung halaman, namun kehadirannya diharuskan untuk melaporkan diri, riwayat perjalanan serta diminta untuk melakukan isolasi diri, isolasi mandiri dan di catat sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). Semua ini dilakukan tak lain adalah untuk sebuah kebersamaan.
Satu hal menyentuh hulu hati terdalam, salah satunya penulis yang mendapatkan amanah sebagai salah Seorang Walinagari dari lebih seribu walinagari di Ranah Minang ini.
Adakala muncul pemberontakan hati melakukan tugas ini, setiap perantau yang datang. diminta kepada pihak keluarga untuk melaporkan kedatangan dan riwayat perjalanannya ke Kantor Walinagari atau melewati Kepala Jorong di masing masing wilayah.
Meski terasa pahit namun kondisi ini harus ditelan, namun kami meyakini para perantau sangat memahami kondisi ini, bahkan banyak perantau sebelum sampai ke kampung telah menelpon Walinagari atau kepala jorongnya.
Melalui tulisan ini, bagi masyarakat juga perlu kami sampaikan, bahwa perantau yang pulang itu belum tentu mengidap positif Covid 19. Melaporkan diri ke pemerintah itu, bukanlah salah bentuk sikap menghakimi atau mendiskreditkan para perantau kita. Melainkan dalam upaya melakukan inventarisasi pendataan warga dan mencatat riwayat perjalanan yang telah dilewati.
Kondisi ini tidak hanya berlaku buat perantau, terhadap warga yang melakukan perjalanan keluar daerah atau bepergian ke wilayah yang dinilai rawan penyebaran Covid 19 wajib pihak keluarga melaporkan dan melakukan isolasi mandiri.
Ini tak lain adalah untuk kepentingan bersama, kepentingan diri sendiri. dengan dilakukan pencatatan dan pemantau kondisi kesehatan kita semua jadi terpantau oleh pemerintah dan petugas kesehatan.
Pembaca yang budiman, perantau yang sangat kami hormati.
Demikan sebuah catatan catatan kecil yang penulis oret merenda malam. Semoga kondisi ini cepat berlalu. Semua perantau dapat bebas kemanapun ingin melangkah dan bertaruh kehidupan di negeri orang. Sukses dirantau berbakti di kampung halaman.
Salam Santun dan Sukses selalu untuk semua.
Dalam uapaya pencegahan sangat dibutuhkan peran kita bersama, seluruh komponen masyarakat. Tak cukup hanya pemerintahan semata, sebab COVID 19 itu menyerang tak pandang bulu, pejabat, pengusaha, perantau, rakyat seperti kita,, maka sangat diperlukan selalu kewaspadaan serta kekompakan kita bersama. Kemudian saling mengedepankan sikap positif dalam melawati situasi yang kian mengancam ini. Dalam sebuah harapan besar virus ganas tersebut tak menyebar luas di Ranah Bundo tercinta ini. Salam Hormat Untuk Semua
Penulis : Syamsul Azwara (Wartawan Muda)