PADANG, RELASIPUBLIK – Merasa sakit hati karena tidak diabaikan ketua DPRD Sumbar Supardi, sebuah media abal-abal terbitan daerah, melakukan pembohongan dengan menyebar isu, dengan mengadu domba berbagai instansi.
Media tersebut dipimpin seseorang yang kasusnya masih di MA karena melakukan pencemaran nama baik, dan menyebarkan berita bohong tersebut, berusaha menggiring opini orang lain untuk menyudutkan ketua DPRD Sumbar Supardi.
Naifnya lagi, media tersebut memakai narasumber dari sebuah lembaga yang tidak dikenal banyak orang, berusaha membenturkan ketua DPRD Sumbar dengan instansi lain, seolah-olah apa yang ia beritakan benar-benar pernyataan Supardi.
Ketua DPRD Sumbar tidak melakukan respon apapun pada media tersebut, karena ia berkeyakinan kalau orang cerdas pasti sudah tau kreteria media bersangkutan dan sudah tau apa tujuan pembuat berita, yang selama ini hanya untuk sebuah kepentingan tertentu berujung dengan mencari keuntungan semata.
“Kita gak merespon berita dari media abal-abal tersebut, karena apa yang dia tulis tidak benar, apa lagi tujuannya untuk membenturkan saya dengan yang lain, toh orang tau kok siapa yang membuat berita dan apa tipikal medianya, jadi biarkan saja dia dengan hayalannya,” kata Supardi sambil tersenyum.
Ditambahkannya, ini merupakan yang kedua media abal-abal tersebut membuat berita bohong, namun Supardi tidak mau merespon, karena sudah tau tujuan akhir yang diharapkan pemilik media sekaligus pembuat berita tersebut.
“Ini yang kedua dia buat berita bohong dimedianya tentang saya, tapi masa bodoh saja, karena orang tau kok siapa dia, dan apa tujuannya,” ulas Supardi lagi.
Bukan hanya Supardi yang difitnah media tersebut, banyak pengusaha juga sering ia fitnah kalau keinginannya tidak tercapai, sehingga orang banyak sudah tau kalau berita tersebut hoax.
Supardi juga heran, kenapa sudah terjerat kasus masih juga sipembuat berita sekaligus pemilik media tersebut tidak juga berubah.
“Saya heran, kenapa sudah terjerat kasus karena berita bohong yang dia buat, kok gak juga mau berubah ya, apa dia gak menyadari uang yang ia dapat dari hasil kebohongan akan merusak akal anak-anaknya jika diberikan pada keluarga,” tukuk Supardi.(fwp-sb)