Penulis : Jacob Ereste, Peneliti di Atlantika Institut Nusantara
Para founding father kita yang telah berhasil membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membawa bangsa ini ke depan pintu gerbang kemerdekaan, kata Mayor Jendral Rido Hermawan M.Sc, ketika diminta pendapatnya tentang inti dari perenungan terbaik untuk menyambut peringatan hari proklamasi bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Tugas dan pengabdian terbaik founding father kita telah selesai. Kini giliran kita melanjutkan segenap cita-cita luhur mereka itu untuk memasuki alam kemerdekaan yang hakiki. Jadi masanya kini bagi kita semua untuk melaksanakan tugas terbaik bagi generasi ibu Pertiwi guna mengisi dan menggapai kemerdekaan yang hakiki itu, tandas Jendral aktif yang meniti karier militernya bersama pasukan khusus TNI AD sejak awal mengemban tugas mulia dari negara.
Wakil Koordinator Tenaga Ahli Pengajar Lemhannas Lembaga Pertahanan Nasional) yang juga mengemban amanat sebagai Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional, sejak 25 September 3020.
Sebagai kesatria, dia pun menyadari bahwa sikap manusia harus berjiwa besar, luhur dan ikhlas membela kebenaran demi kebahagiaan dan kesejahteraan bangsa serta demi kemakmuran dan kejayaan negara, ungkapnya pada suatu kesempatan. (Berita Senator, Jacob Ereste).
Adapun esensi dari sikap dan sifat yang sejati dalam konteks pengabdian kepada bangsa dan negara, katanya bisa mengacu pada konsep dasar Sapta Marga yang menjadi tuntunan sikap jati diri Tentara Nasional Indonesia, tandasnya.
Jadi bukan kemerdekaan yang masih terjajah di sana sini, atau bahkan merdeka yang tersandera oleh saudara sendiri karena keserakahan dan hasrat yang tak pernah memuaskan semua hasrat dan perut serta segenap keinginan yang tak terkendali itu.
Untuk menggapai jiwa luhur yang ikhlas dalam pribadi yang paripurna dan berjiwa kesatria, implementasinya dalam setiap tindak dan langkah serta perbuatan senantiasa mengutamakan kepentingan negara.
Demikianlah diantara sikap negarawan sejati itu. Sebagaimana keberanian kesatria menanggung segala resiko yang patut dimanifestasikan dalam bentuk tanggung jawab, sportivitas, sebagai konsekuensi dari apa yang akan dilakukan dan apa yang sudah dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih.
Semua itu, menurut Jendral Rido Hermawan, harus dilakukan dengan penuh kesadaran sebagai bagian dari pengabdian bagi negara dan bangsa — sebagai ekspresi ibadah — demi kebenaran dan kehormatan yang ada diatas segala-galanya.
Dialog Spiritual Dalam Konteks Kebangsaan bersama Mayjen TNI AD, Rido Hermawan M.Sc (Berita Senator, 24 September 2021) juga mengungkap dalam dimensi ini, akan berlaku hukum paradoks — semacam toll — untuk dapat mendinamisasi kisah hidup setiap hidup manusia di bumi. Sebab kehidupan adalah rentang ruang dan waktu. Dan manusia sebagai makhluk hidup akan menemui ajal, meninggalkan dunia yang fana ini.
Jakarta, 3 Agustus 2023