PADANG, RELASIPUBLIK – Dari sekitar 3000 massa aksi damai, Rabu (25/9), ratusan diantara mereka menerobos masuk gedung DPRD Sumbar, sementara ribuan laainnya masih berada di luar gedung.
Ratusan pengunjuk rasa tersebut bersorak, sambil menghujat DPR dan Jokowi, dengan kata-kata kasar.
Aparat keamanan tetap tidak mau terpancing, karena bagi mereka itu hanya merupakan cara untuk membuat tidak kondusif.
Ributnya pengunjuk rasaa diluar ruangan dan dihalaman gedung, berimbas pada panasnya situasi dilaok laanjutan di ruang sidang khusus 2 DPRD Sumbar.
Anggota DPRD yang menerima mahasiswa, tetap tersenyum meskioun mendapat sindiran demonstran.
Afrizal yang didampingi beberapa anggota DPRD dan Sekwan Raflis serta beberapa kabag, tetap melayaani perwakilan mahasiswa untuk berdialok.
“Dari awal kami sudah konsisten untuk siap menerima dan meneruskan aspirasi yang disampaikan,” ulas Afrizal.
Namun beberapa mahasiswa tetap juga tidak percaya dengan apa yang disampaikan wakil rakyat tersebut
Mahasiswa juga merusak beberapa fasilitas DPRD , serta mencoret dinding ruangan pariipurna dan ruangan lainnya.
Mahasiswa tetap berupaya memancing aparat keamanan agar bertindak kasar, namun tidak juga dilayani.
Karena merasa tidak dipedulikan, mahasiswa semakin berusaha untuk membuat suasana gaduh.
Sekretaris DPRD Sumbar melihat hal itu hanya tersenyum, dan tidak menunjukkan rasa amarah atau gusar sedikitpun.
“Kita tidak akan melayani pengunjuk rasa dengan emosi, karena jika terjadi kerusakan maka merekalah yang rugi, karena untuk perbaikan tentu akan memakai anggaran, yang semestinya bisa dipergunakan untuk keperluan masyarakat banyak,” ungkap Raflis tenang.
Ditambahkanya, yang paling penting seluruh dokumen bisa diselamatkan, karena berkaitan dengan pertanggung jawaban.(nov)
