Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BERITA UTAMADAERAHSENI & BUDAYATERBARU

Rama, Shinta dan Hanoman Bertemu Anies di Balai Kota

3316
×

Rama, Shinta dan Hanoman Bertemu Anies di Balai Kota

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RELASIPUBLIK – Teguh Ampiranto, Ketua Umum Paguyuban Wayang Orang Bharata (WOB) dan beberapa seniman wayang, beraudiensi dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan di Balai Kota, Jumat 29 Oktober 202. Kenthus, demikian Teguh biasa dipanggil, menginformasikan bahwa WOB akan merayakan ulang tahun ke-50, dan alhamdulillah di ulang tahun emasnya, ia tetap bertahan walau didera pandemi. “Gara-gara pandemi, WOB yang tadinya berpentas hampir setiap minggu, saat ini hanya beberapa kali saja tiap tahunnya” ungkap Kenthus.

Dalam pertemuan ini, Kenthus juga mengundang Gubernur Anies Baswedan, untuk berkenan mengunjungi basecamp mereka di kawasan Senen, untuk melihat para seniman berlatih menari sekaligus berdialog dengan mereka. “Tentunya akan merupakan kehormatan besar bagi kami, jika pak Gubernur berkenan hadir di gedung sederhana kami” kata Kenthus.

Gubernur Anies pun menyatakan kesanggupannya untuk datang. “Insya Allah dalam waktu dekat saya akan bertandang ke sana, kita akan diskusikan cara terbaik untuk melestarikan budaya adiluhung ini” kata Anies. Gubernur Anies juga mengapresiasi persistensi, kreativitas, dan semangat para seniman dan pengurus WOB. “Tanpa sosok seperti ibu dan bapak, generasi mendatang tidak akan lagi mengenal budaya yang sudah turun temurun ini” katanya. “Apalagi wayang orang tidak saja enak ditonton, tetapi juga penuh wisdom. Tontonan sekaligus tuntunan” imbuh Anies.

Kenthus hadir di Balai Kota, mengenakan busana Jawa (beskap), didampingi oleh
Irwan Adi Rusmantyo, Kartika Fitri Ampiranti dan
Pandu Chandra Putra Raka Bhimawan yang mengenakan busana lengkap Rama, Shinta dan Hanoman. WOB sebuah paguyuban yang didirikan sejak 5 Juli 1972, tetap bertahan hingga saat ini, didukung oleh 150-an seniman, yang mayoritas menjadikan penari wayang sebagai profesi tetap.

Iwan Wardana, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menambahkan, saat pandemi ini banyak kesenian yang terancam punah, sekitar 39%. Hal ini karena proses berkesenian nyaris berhenti, dan banyak seniman terpaksa beralih profesi. “Pemprov DKI Jakarta terus berusaha membantu para seniman, supaya bisa melewati pandemi dan kesenian tetap lestari” kata Iwan.

Untuk WOB, alhamdulillah regenerasi terus berjalan dengan baik, hingga saat ini generasi milenial yang tertarik menjadi penari atau sekedar penikmat wayang terus bermunculan. Saat ini sudah generasi ke-9. Dengan dukungan dari berbagai pihak, apakah itu swasta maupun pemerintah, WOB yakin akan terus survive dan berkembang melewati ujian waktu, menebarkan wisdom yang dibawa dari generasi ke generasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *