Oleh: Hariyanto, S.Pd
(Guru SDN Angkatan 1 Arjasa )
Sumenep, Kepulauan Kangean, yang terletak di ujung timur Kabupaten Sumenep, sering kali dianggap daerah terpencil dengan segala keterbatasannya. Akses transportasi yang menantang, keterbatasan sarana pendidikan, dan minimnya fasilitas penunjang pembelajaran tidak menjadi penghalang bagi siswa-siswi Kangean untuk berprestasi. Realita menunjukkan bahwa banyak anak-anak dari kepulauan ini mampu bersaing, bahkan unggul, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di daratan.
Tantangan yang Dihadapi Siswa Kepulauan
Siswa dari Kangean harus menghadapi berbagai tantangan seperti:
Terbatasnya jaringan internet dan literatur digital.
Ketersediaan tenaga pendidik yang tidak merata.
Minimnya program bimbingan prestasi dan kegiatan akademik. Namun, hal tersebut justru menjadi pemicu semangat dan daya juang yang tinggi dalam diri mereka.
Kekuatan Karakter dan Budaya Lokal
Salah satu faktor keberhasilan siswa kepulauan adalah kekuatan karakter. Ketekunan, kerja keras, dan rasa ingin tahu yang tinggi telah tertanam sejak dini. Budaya saling mendukung di masyarakat Kangean pun turut menciptakan lingkungan yang positif bagi tumbuhnya generasi yang tangguh.
Fakta Prestasi dan Bukti Nyata
Tidak sedikit pelajar dari Kangean yang menorehkan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Beberapa di antaranya berhasil menembus perguruan tinggi ternama di Indonesia, menjadi doktor, bahkan profesor di berbagai institusi pendidikan tinggi. Ini adalah bukti konkret bahwa keterbatasan geografis bukan hambatan untuk meraih puncak prestasi.
Peran Guru dan Lingkungan Sekolah
Guru-guru di Kangean, meskipun bekerja dalam keterbatasan, memiliki dedikasi luar biasa. Peran mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi motivator dan pembimbing moral. Lingkungan sekolah diupayakan tetap menjadi tempat yang inspiratif meski tanpa fasilitas mewah.
Anak-anak dari Kepulauan Kangean adalah potret nyata bahwa dengan semangat, kerja keras, dan dukungan moral, mereka mampu membuktikan diri di dunia pendidikan nasional bahkan internasional. Sudah saatnya kita berhenti mengukur kualitas berdasarkan lokasi geografis dan mulai menilai dari semangat dan integritas.














